Pantauan detikcom di internet, banyak yang menawarkan perangkat teknologi menyulap sampah plastik menjadi solar ataupun premium itu.
Salah satunya Danan Eko Cahyono, pemilik perusahaan Santoso Rising. Sebagai penjual alat penyulap sampah mengatakan alat tersebut dibanderol mulai Rp 900 juta - Rp 8 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengklaim, teknologi ini sudah diteliti dan diuji coba oleh banyak kalangan tentang manfaat konversi plastik menjadi BBMP.
"Dari Jepang, Akinori Ito sendiri sebagai penemu teknologi ini juga berjuang mengkampanyekannya, di Indonesia sudah popular dan beberapa SMK berhasil mengaplikasikannya dengan teknologi sederhana," paparnya.
Apa beda alatnya dari yang lain? Danan menuturkan dirinya menggunakan teknologi Biomass Furnace ciptaan sendiri untuk memanaskan dan mendestilasi plastik menjadi BBMP. "Hasilnya jauh lebih murah dan lebih efektif untuk skla Industri dan UKM," ujarnya.
Danan menambahkan bensin olahan alat tersebut sangat baik digunakan oleh setiap kendaraan bermotor. Selain itu dia menjelaskan, dengan menggunakan alat tersebut proses perubahan cukup ringkas yakni dengan 30 menit, hasil olahan sudah bisa keluar dari alat tersebut.
"Hasilnya sangat baik untuk semua jenis kendaraan. Dan 30 menit saja sudah keluar hasilnya," imbuhnya.
Peralatan yang dibuat sejak 2003 itu menurutnya membuahkan hasil. Sudah banyak limbah yang diolah dan berubah menjadi BBM solar dan bensin.
(gik/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP