Kedengarannya tidak mungkin. Tapi itulah yang sedang dipersiapkan oleh 18 tim mahasiswa Indonesia dari 9 universitas.
18 Tim Indonesia terdiri dari 3 tim dari ITS (Surabaya), 4 tim dari ITB (Bandung), 2 tim dari UPI (Bandung), 3 tim dari UI (Depok), 1 tim dari PNJ (Jakarta), 2 tim dari Polnep (Pontianak), 1 tim dari UGM (Yogyakarta), 1 tim dari USU (Medan) dan 1 tim dari Polman (Bandung).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Shell Eco-marathon merupakan kesempatan nyata bagi para mahasiswa untuk berperan menciptakan solusi untuk 'smarter mobility', seiring dengan usaha kami untuk memenuhi permintaan energi yang semakin meningkat. Saat ini dunia membutuhkan sumber energi yang lebih beragam, dan kita harus mampu mengembangkan solusi yang berkelanjutan," ujar Presiden Direktur & Country Chairman Shell Indonesia Darwin Silalahi dalam siaran pers, Jumat (25/5/2012).
Darwin yakin tim Indonesia akan mampu mengukir prestasi yang gemilang di Shell Eco-marathon Asia tahun ini. Seperti halnya di tahun sebelumnya.
Shell Eco-marathon bukanlah kompetisi mobil tercepat, tetapi lebih kepada kompetisi kendaraan masa depan yang memenuhi unsur keamanan dan dapat menempuh jarak terjauh dengan mengkonsumsi bahan bakar seminimal mungkin.
Ajang ini bertujuan untuk menginspirasi para mahasiswa di seluruh dunia dalam mengembangkan pendekatan baru terhadap 'smarter mobility' (mobilitas yang lebih cerdas), yang berarti mendorong masyarakat untuk lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, sekaligus menemukan cara-cara baru untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih bersih untuk masa depan.
Jumlah dari partisipasi More Distance Less Energy tim ini telah meningkat dua kali lipat sejak partisipasi perdana tim Indonesia di SEM Asia 2010.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah