Ironisnya, para mahasiswa ini sudah mengharumkan nama bangsa dengan merajai salah satu kategori yakni kelas urban di lomba irit BBM Shell Eco-maraton itu.
Sebanyak 10 mobil ini sudah berada di Indonesia sejak bulan Agustus lalu. Namun sampai sekarang mobil itu belum kembali ke tangan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya mobil milik mahasiswa ITB saja yang masih ditahan pihak Bea dan Cukai, melainkan Universitas Indonesia (UI), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Setelah mengikuti lomba irit BBM pada bulan Juli 2011 lalu, mobil ini sebenarnya sudah dikirimkan dari Malaysia pada bulan Agustus.
Berikut 10 mobil mahasiswa yang masih ditahan Bea dan Cukai.
Kendaraan dari UI
1. Garuda Kesavha Evolution

Sasis: Semi monocoque
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 273 cm, 80 cm dan 80 cm
wheelbase: 187 cm
berat tanpa pengemudi: 50 kg
rim: 14 inci
mesin: Suzuki Smash Titan 115 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 1.000 km per liter
2. Kalabia (Nama diambil dari bahasa Papua yang artinya Hiu)

Sasis: Semi monocoque
Bodi: fiber/akrilik
panjang tinggi dan lebar: 248 cm,120 cm dan 123 cm
wheelbase: 148 cm
berat tanpa pengemudi: 120 kg
rim: 14 inci
mesin: Shogun 125 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 500 km per liter
Kendaraan dari UGM
1. Semar Prototype

Sasis: Aluminium
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 300 cm, 70 cm dan 110 cm
wheelbase: 160 cm
berat tanpa pengemudi: 50 kg
rim: 14 inci
mesin: 4 langkah, 1 silinder 90 derajat, 110 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: di atas 280 km per liter
2. Semar Urban

Sasis: Aluminium
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 250 cm, 110 cm dan 125 cm
wheelbase: 137,5 cm
berat tanpa pengemudi: 100 kg
rim: 14 inci
mesin: 4 langkah, 1 silinder 100 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 300 km per liter
Kendaraan dari ITB
1. Cikal Nusantara
Sasis: Aluminium
Bodi: serat karbon
panjang tinggi dan lebar: 250 cm, 110 cm dan 128 cm
wheelbase: 100 cm
berat tanpa pengemudi: 150 kg
rim: 16 inci
mesin: ICE 110 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 100 km per liter
2. Rakata

Sasis: Full monocoque
Bodi: serat karbon
panjang tinggi dan lebar: 280 cm, 56 cm dan 77 cm
wheelbase: 104 cm
berat tanpa pengemudi: 60 kg
rim: 17 inci
mesin: 125 cc
Bahan bakar: etanol
Target di SEM: 600 km per liter
Kendaraan dari ITS
1. Sapu Angin 3

Sasis: Aluminium custom
Bodi: fiberglass/polyurethan foam
panjang tinggi dan lebar: 260 cm, 112 cm dan 125 cm
wheelbase: 150 cm
berat tanpa pengemudi: 90 kg
rim: 17 inci
mesin: Honda Revo 110 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 300 km per liter
"Kami sudah memperbaiki dari sisi elektronik dan berat kendaraan, sehingga kami harapkan nanti kami mendapat angka yang lebih baik," ujar team Manager ITS Anditya Yudhistira.
2. Sapu Angin 4:

Sasis; aluminium
bodi: fiberglass/polyurethan foam
panjang tinggi dan lebar: 260 cm, 112 cm dan 125 cm
wheelbase: 150 cm
berat tanpa pengemudi: 90 kg
rim: 17 inci
mesin: Mesin diesel 210 cc
Bahan bakar: solar
Target di SEM: 300 km per liter
"Ini satu-satunya mobil dari tim Indonesia yang memakai bahan bakar solar. Kami sudah melakukan perbaikan dari kestabilan dan titik berat yang merata," ujar Team Manager Eko Hardianto.
3. Sapu Angin 5

Sasis: Aluminium
Bodi: fiberglass/polyurethane foam
panjang tinggi dan lebar: 280 cm, 60 cm dan 108 cm
wheelbase: 149 cm
berat tanpa pengemudi: 40 kg
rim: 21 inci
mesin: Mesin Paijo 90 cc yang dikembangkan sendiri oleh mahasiswa ITS
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 1.500 km per liter, di SEM 2010 mencapai 234 km per liter.
"Unit controlnya sudah diperbaiki dan masalah kestabilan dipecahkan dengan menambah turning radius," ujar Team Manager Rahmad Hidayat.
Kendaraan dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep)

Sasis: st42
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 312 cm, 70 cm dan 108 cm
wheelbase: 203,5 cm
berat tanpa pengemudi: 42,4 kg
rim: 16 inci
mesin: SOHC 4 langkah 35 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 1.500 km per liter
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis