"Akhir-akhir ini banyak pelanggan bengkel saya yang mengeluh konsumsi BBM mobilnya menjadi boros ketika menggunakan BBM oktan 92 ke atas. Setelah saya amati ternyata yang mengalami kejadian seperti ini terjadi pada mobil-mobil yang kompresinya rendah (di bawah 9:1)," tulis pemilik bengkel Twin Garage Ajat Sudrajat kepada detikOto.
Untuk mobil-mobil yang diproduksi di bawah tahun 2000 rata-rata mobil yang beredar di Indonesia berkompresi sangat rendah (9:1) hal ini bertujuan supaya mesinnya bisa memakai BBM beroktan 88.
Jadi kenapa mobil yang mesinnya berkompresi rendah menjadi boros ketika memakai BBM beroktan tinggi? Semakin tinggi angka oktan, akan semakin tahan terhadap tekanan, akibatnya semakin memerlukan tekanan untuk mencapai titik bakar.
"Kalau BBM dengan oktan tinggi dipakai di mesin yang berkompresi rendah, maka titik bakar tersebut belum tercapai, akhibatnya mesin "dipaksakan" membakar BBM yang belum siap bakar," ujarnya.
Karena kondisi yang belum siap bakar tersebut, waktu yang dibutuhkan untuk membakar habis BBM di ruang bakar bertambah dan tenaga ledakan di ruang bakar justru memuncak pada saat hampir memasuki langkah buang.
"Jadi hanya terbuang percuma, BBM boros, tenaga kurang, mesin berisik dan panas berlebih akhibat masih tersisanya sedikit tenaga pada langkah buang," ujarnya.
Hal sebaliknya akan berefek negatif pada mesin berkompresi tinggi menggunakan BBM dengan oktan rendah, maka mesin akan mengalami knocking, tenaga hilang dan lain-lain.
Jika ingin tetap menggunakan BBM beroktan tinggi pada mesin berkompresi rendah, bisa diakali dengan memajukan timing pengapian (tidak semua mobil timing pengapiannya bisa diatur) untuk memperpanjang waktu pembakaran, atau bisa juga dengan menaikkan kompresi dengan cara memapas cylinder head (0.3-0.5mm), memang butuh biaya yang tidak sedikit tapi paling tidak mesin mobil akan bekerja lebih optimal.
Berikut angka rasio kompresi mesin dan jenis bensin yang harus digunakan:
Rasio Kompresi | Angka oktan | Jenis Bensin |
7:1 - 9:1 | 88 | Premium |
9:1 - 10:1 | 92 | Pertamax |
10:1 - 11:1 | 95 | Pertamax Plus |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar