Endapan kotoran seperti kadar sulfur yang tinggi berasal dari kualitas bahan bakar yang mengalami penurunan kualitas.
Ternyata penurunan tersebut diakibatkan oleh berbagai faktor mulai dari bensin yang terlalu lama disimpan dalam tangki hingga pengaruh alam dimana kelembaban udara cenderung meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa jadi juga ini karena kondisi iklim Indonesia yang tropis dan memiliki kelembaban tinggi yang membuat bahan bakar jadi cepat turun kualitasnya," tambahnya.
Broquet yang merupakan produsen fuel catalyst sendiri menurut Petra sudah mendalami masalah ini. Hasilnya pengujian menunjukkan bahwa bensin dapat mengalami perubahan warna dari kuning bening menjadi hitam akibat disimpan terlalu lama.
"Nah kita kan tahu kalau bensin sebelumnya disimpan di tangki pendam SPBU yang mungkin lembab. Setelah itu bensin juga disimpan kembali di tangki bensin konsumen. Bisa karena terlalu lama disimpan di tangki SPBU dan kemudian di tangki bensin konsumenlah yang menjadi penyebab masalah ini," tandasnya.
Penelitian Broquet juga menemukan kalau di dalam bensin juga hidup mikroba yang berkembang biak dan makan. Mikroba ini mengeluarkan kotoran berupa asam yang membuat komposisi bahan bakar jadi rusak.
Jika susunan bensin tidak rusak, bensin pun jadi lebih bersih dan mampu menambah tenaga serta mengurangi emisi gas buang kendaraan.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini