"Kami sudah mulai pengecekannya termasuk di SPBU milik operator taksi Blue Bird," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Evita Legowo di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (22/7/2010).
Sampel Premium tersebut akan dites di laboratorium milik Pusat Penelitian dan Pengembangan Minyak dan Gas (Lemigas).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Evita memastikan tidak ada penurunan kualitas Premium yang dijual PT Pertamina (Persero), karena Premium merupakan BBM beroktan terendah di dunia.
"Oh nggak, kalau kita nggak. Kita selama ini Ron 88 saja sudah termasuk paling rendah di dunia, jadi kita tidak akan menurunkan dari 88," ujarnya.
Evita menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan Premium di dalam negeri, Pertamina memang masih melakukan impor dari luar negeri yang rata-rata memiliki oktan di atas 88.
"Kita kan tahu, selama ini kalau 88 tidak ada, kekurangannya kita impor. Nah impor itu kadang-kadang tidak pas 88, tapi bisa lebih tinggi. Jadi yang biasanya pakai impor, kesannya 88 lebih rendah," paparnya.
(epi/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah