Johnny Darmawan: Mobnas, Mimpi di Siang Bolong

Johnny Darmawan: Mobnas, Mimpi di Siang Bolong

- detikOto
Senin, 24 Mei 2010 13:23 WIB
Jakarta - Ambisi beberapa kalangan untuk menciptakan mobil nasional dinilai seperti mimpi di siang bolong, susah diwujudkan.

Alih-alih membuat mobnas, Indonesia lebih baik menyiapkan diri untuk menjadi production base mobil atau pun produsen komponen mobil daripada bersusah payah membuat mobil nasional yang membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan di sela-sela peluncuran Yaris TRD di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (24/5/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan mimpi di siang bolong. Lebih baik kita siapkan diri jadi negara industri otomotif," ujarnya menanggapi pertanyaan dari wartawan mengenai apakah Toyota sebagai produsen mobil yang sudah berkecimpung di Indonesia selama puluhan tahun akan membantu mengembangkan mobil nasional.

Johnny lalu memberi contoh negara Meksiko. Meksiko menurut Johnny merupakan produsen komponen terbesar di Amerika, tapi mereka fokus disitu dan tidak berniat untuk membuat mobil sendiri walaupun sebenarnya mereka mampu.

Begitu pula dengan Thailand. Negeri gajah putih itu dianggap memiliki kemampuan membuat mobil nasional lebih baik dari Indonesia dan Malaysia, tapi mereka tetap bervisi menjadi negara basis produksi.

"Dan sekarang hasilnya Thailand jadi negara production base terbesar di ASEAN," tandasnya.
Β 
Di sisi lain, Malaysia yang punya mobnas Proton, lanjut Johnny terkesan memaksakan diri.

Proton sanggup bertahan karena subsidi pemerintah. Sedang saat ini untuk sisi R and D atau pengembangannya mereka kebingungan.

"Dulu mereka berharap pada Mitsubishi, tapi ternyata Mitsubishi tidak ngasih teknologinya. Nah sekarang Proton sedang kebingungan mau ngambil teknologi dari mana lagi," jelasnya.

"Jadi jangan mimpi di siang bolong, mending kita jadi negara yang dibutuhkan oleh industri otomotif dengan jalan jadi negara production base atau produsen komponen daripada ngotot membuat mobil nasional," tegasnya.

Anda setuju?


(syu/ddn)

Berita Terkait