Toyota Prius Dituding Plagiat

Toyota Prius Dituding Plagiat

- detikOto
Senin, 07 Sep 2009 10:03 WIB
Jakarta - Meski memiliki penjualan global yang cukup fantastis, mobil-mobil hybrid Toyota ternyata tersandung masalah hak paten untuk teknologi hybridnya.

Seperti dikutip autoblog, Senin (7/9/2009) kombinasi mesin bensin dan listrik yang digunakan Toyota Motor Corp pada mobil hybrid mereka seperti Prius, dinilai menggunakan teknologi drivetrains milik Paice LLC.

Paice pun meradang dan mengajukan gugatan ke Komisi Perdagangan Internasional AS di Washington. Paice meminta impor mobil-mobil hybrid Toyota dilarang masuk ke AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gugatan Paice dilayangkan karena Toyota menggunakan teknologi ini pada mobil hybrid mereka yang lain seperti Camry hibrid, Prius Generasi ketiga, Lexus HS250h sedan dan Lexus RX450h.

Rencananya sidang kasus ini akan segera dimulai pada 1 Oktober mendatang di pengadilan federal di Marshall, Texas. Dan jika pengadilan menyetujui dilakukannya penyelidikan terhadap kasus ini, diharapkan penyelidikan tersebut dapat rampung dalam 15 bulan.

Paice adalah perusahaan yang berbasis di Bonita Springs, Florida, dan memiliki kantor di Maryland, Michigan dan Virginia.

Gugatan yang dilayangkan Paice ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Sebab di tahun 2005 silam Paice sukses memenangkan kasus ini, ketika tanpa izin Toyota menggunakan teknologiΒ  drivetrain ini pada Prius dan Lexus RX400h Highlander.

Pengadilan AS waktu itu memerintahkan Toyota membayar ganti rugi senilai US$ 4,3 miliar kepada Paice sekaligus membayarkan royalti dari hasil penjualan mobil hybrid di AS.

Dengan perincian pembayaran royalti sebesar 0,48 persen untuk Prius generasi kedua, 0,32 persen untuk Highlander dan 0,26 persen untuk Lexus RX400h. Royalty itu harus dibayarkan sesuai dengan harga jual produk-produk tadi dan sesuai pula dengan jumlah unit yang telah berhasil di jual Toyota.

Ini tentu sangat memberatkan, terlebih sejak pertama kali memperkenalkan mobil hibridnya di tahun 2000 silam, Toyota telah berhasil menjual hingga 1,1 juta kendaraan termasuk didalamnya 750.000 unit Prius.

Namun meski demikian, pengadilan AS tidak meminta Toyota menghentikan penjualan mobil hybridnya di AS.

Dan ternyata kasus ini pun bukan merupakan satu-satunya kasus yang saat ini
sedang dihadapi oleh pabrikan terbesar di dunia itu, karena mantan pengacara Toyota, Dimitrios Biller, juga menuduh Toyota menghilangkan 300 bukti terkait hasil test SUV yang mereka jual di Amerika.

(syu/ddn)

Hide Ads