Seperti kasus yang satu ini, Agus yang memiliki anak berumur 11 tahun terpaksa mencari modifikator motor untuk mengakomodasi imajinasi liar sang anak memodifikasi Yamaha Mio keluaran 2008.
Awalnya, imajinasi bocah bernama Alghazi Nicola Bahsar membuat Agus warga Fatmawati kebingungan harus disalurkan kemana. Namun, setelah bertemu modifikator Topo Goedel Atmodjo dari rumah modifikasi Tauco Custom, Agus merasa sedikit aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep liar yang diinginkan anak 11 tahun memang ada-ada saja, namun Topo sang modifikator dalam kasus ini hanya menegaskan alur modifikasi. Yup memang itu yang diinginkan sang bapak. Untuk itu, dipilihlah konsep Retro Modern.
Ulasan pertama, baju Mio dilucuti untuk memudahkan pekerjaan. Selanjutnya Topo memundurkan engine mounting sebanyak 15 cm. Dan untuk menyelaraskannya, center roda geser ke kiri sebanyak 2 cm.Β
Selain itu, sebagai penopang bodi buritan, dicokokkannya double shock honda grand untuk menambah kesan retro. Tidak itu saja, untuk mewujudkan keinginan sang anak, Topo terpaksa membuat roda berukuran 3,5 inci X 120.70.14 dan dilanjutkan pada bagian belakang yang berukuran 6 inci x 140.60.14 dan keduanya dibalut dengan ban delitire untuk menyesuaikan tampilan sang Retro Modern.
Dan sebagai penghalau laju motor, sang modifikator ekstrimis ini masih mempercayakan rem asli bawaan Yamaha Mio.
Beralih pada sisi tampilan depan, Mio diubah menurut temanya, sehingga kesan Mio tertutupi dengan gaya Retro Modern. Topo mengubah bodi depan Mio dengan mengaplikasikan headlamp Yamaha Fino serta holder kepunyaan Yamana Fino pula, tentunya berstiker asli Yamaha Fino.
Dan untuk penyeimbang tampilan, modifikator handal ini mengaplikasikan stang hasil karya tangan jahilnya. Tidak itu saja, berlanjut pada back rest hingga spakbor depan, kolong dan belakang hingga berlanjut pada spidometer. Semuanya custom habis.
Dan pilihan terakhir, untuk menambah kesan Retro Modern, Topo membaluri cat warna krem. Hal ini dilakukan karena tidak ingin bentrok dengan konsep modifikasi lainnya.
"Warna krem karena manghindari kesan-kesan futuristik," tegasnya.
(ikh/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini