Di media sosial viral ban mobil Innova tiba-tiba pecah saat dikendarai di tol. Padahal disebutkan, ban tersebut masih dalam kondisi bagus. Tapi, ban itu pecah di bagian dindingnya.
Video viral itu diunggah akun TikTok ratna.listy1. Unggahan video itu menarasikan, ban mobil tersebut masih terlihat bagus. Umur ban juga belum tua. Tapi ban bisa pecah dan terlihat hancur.
"Benar-benar kejadian di luar nalar. Ban masih bagus, umur belum tua, tiba2 pecah dan hancur seperti kerupuk begini. Ada petugas Derek dari Astra Tol Cipali @astratolcipali lewat dan ikut menjaga situasi agar insiden ini tidak sampai mengganggu lalu lintas jalan tol. Serem ya kalau lihat penampakan bannya. Sepertinya mustahil kita selamat jika bukan karena pertolongan Allah," tulisnya di unggahan TikTok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang diunggah tersebut, terlihat ban Innova itu pecah di bagian dinding ban. Tampak bagian dinding ban hancur. Pengendara Innova itu akhirnya menggantinya dengan ban serep.
Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, ban mobil meski terlihat bagus bisa saja mengalami pecah di tengah perjalanan. Hal itu biasanya terkait dengan perawatan ban.
Sony bilang, dari semua bagian ban, dinding ban adalah yang paling rentan. Makanya, ban mobil kebanyakan pecah di bagian dinding ban.
"Dari semua bagian ban, yang paling tipis adalah dinding ban, sehingga rata-rata pecah dan rusaknya di situ," katanya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinding ban pecah saat dikendarai. Faktor-faktor seperti kurang dirawat kebanyakan menjadi pemicunya.
"Biasanya rusak atau pecah karena sering kurang tekanan angin pada bannya, atau ban sering disemir oplosan, atau tertusuk benda tajam yang tidak terdeteksi, atau cacat produksi (kemungkinan terkecil)," sebut Sony.
Pelajaran Penting
Untuk itu, Sony menyarankan sebelum melakukan perjalanan biasakan mengecek kondisi ban, paling tidak secara visual. Kalau tekanan angin berkurang, langsung tambahkan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Untuk berapa besar tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya di bagian pintu pengemudi ada tabel spesifikasi tekanan ban yang sesuai.
"Pahami bahwa ban itu buatan pabrik yang bukan berarti tidak perlu perawatan. Dan di kendaraan, ban tersebut kerjanya paling berat," ujar Sony.
"Untuk menghindari kerusakan, biasakan dicek secara visual bannya dan tekanan anginnya setiap pagi hari. Kemudian jangan disemir dengan semir oplosan. Sesuaikan kecepatan kendaraan dengan aturan lalu lintas (maksimal 80 km/jam) karena harapannya jika pecah pun kendaraan masih bisa dikontrol oleh pengemudi," bebernya.
(rgr/din)












































Komentar Terbanyak
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta
Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus