Intip Garasi Taj Yasin, Mundur dari Wagub Jateng Lalu Daftar Caleg DPD RI

Wagub Jateng, Gus Yasin mendaftar menjadi bakal calon anggota DPD RI di KPU Jateng, Semarang, Kamis (11/5/2023). — Wagub Jateng Gus Yasin Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Jakarta -

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) hari ini resmi mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ke KPU Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Gus Yasin juga menyerahkan surat pengunduran diri dari Wagub Jateng ke KPU. Menilik sisi lain Gus Yasin, berikut ini isi garasinya.

Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Kamis (11/5/2023), Gus Yasin memiliki total kekayaan sebesar Rp 3.960.364.473. Harta itu disampaikan Gus Yasin saat menjabat sebagai Wagub Jawa Tengah pada 21 Maret 2022 periodik 2021.

Isi garasi Gus Yasin mencapai Rp 411,6 juta. Terdiri atas empat sepeda motor dan dua unit mobil. Berikut ini daftarnya;

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motor, Yamaha Mio 28 D tahun 2009 senilai Rp 3.500.000
Motor, Yamaha Mio M3 tahun 2015 senilai Rp 7.500.000
Motor, Yamaha Mio AT S 28D CW tahun 2009 senilai Rp 4.200.000
Motor, Yamaha Mio J Tahun 2012 senilai Rp 5.100.000
Mobil, Toyota Dyna Bok 110 ST Tahun 2010 senilai Rp 91 juta
Mobil, Toyota Voxy 2.0 A/T tahun 2017 senilai Rp 300 juta

Semua isi garasi di atas terdaftar perolehan hasil sendiri. Selain data tersebut, total harta Gus Yasin sebagian besar di antaranya tanah dan bangunan Rp 2.664.500.000, harta bergerak lainnya Rp 72 juta, kas dan setara kas Rp 512.264.473, harta lainnya Rp 1 miliar, hutang Rp 700 juta. Jadi total harta Gus Yasin jumlahnya Rp 3.960.364.473.

Gus Yasin mendaftar ke KPU pukul 11.00 WIB di kantor KPU Jateng, Jalan Veteran, Kota Semarang. Ia menjadi calon ketujuh yang sudah resmi mendaftar dan tersisa tiga orang lagi dari 11 orang yang akan mendaftar.

"Jadi untuk pengunduran diri sebagai wagub kemarin kita sebelum dibuka pendaftaran sudah ada koordinasi yang dipimpin oleh Ketua KPU Jateng. Kita dikumpulkan semua baik itu dari calon DPD maupun dari Parpol. Terkait pengunduran diri yang kami tahu kemarin diinformasikan apabila akhir jabatannya itu sebelum penetapan, tidak wajib untuk mengundurkan diri. Akan tetapi ini sebuah persyaratan maka kami juga melayangkan surat pengunduran diri," jelas Yasin.