Modifikasi memang bisa mensihir tampilan kendaraan, hal ini juga bakal berlaku untuk pabrikan motor China sekalipun. Seperti modifikasi yang dilakukan Muchammad Yoga yang mengubah motor China-nya atau mocin yakni Jialing, menjadi motor yang keren dan begitu berbeda.
"Seperti yang sudah diutarakan di judul artikel, bahwa aliran modifikasi yang diaplikasikan untuk motor bebek bermerk Jialing ini merupakan aliran modifikasi yang mengadopsi gaya balap tempoe doeloe atau mengaplikasikan aliran café racer," ujar Yoga, dengan bantuan Budi Bengkel yang terletak di jalan Prof dr Hamka, Ciledug Jakarta.
Untuk memperkental tampilan Cafe Racer, berbagai perubahan dilakukan dirinya. Mulai dari stang hingga bodi.
"Namun jika aliran cafe racer punya ciri khas yang sangat menonjol, antara lain menggunakan setang jepit, otomatis posisi badan lebih jadi menunduk ketika berkendara. Nah untuk modifikasi motor Jialing ini tidak menggunakan setang jepit sehingga posisi badan tidak terlalu menunduk sekali," kata Yoga.
"Selain itu, tanki pada motor dibuat ramping dan memanjang biar lebih enak dijepit paha. Modifikasi lain dari motor Jialing ini adalah jok yang rendah dengan buntut bagian belakang dibuat lurus dan pilihan optionalnya jok bisa juga dibuat yang melengkung ke belakang dan ke atas seperti buntut tawon. Secara garis besar aliran ini Café Racer dibagi menjadi 2 yaitu yang tanpa fairing dan yang menggunakan fairing baik full maupun half. Untuk modifikasi Jialing ini lebih memilih tanpa menggunakan fairing," tambahnya.
Untuk bisa mengubah tampilan Jialing menjadi Cafe Racer, Yoga bersama Budi bengkel memakan pengerjaan modifikasi hingga 1-1,5 bulan.
"Biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi motor bebek Jialing menjadi café racer mencapai kisaran tidak lebih dari 5 juta rupiah. Perubahan yang dilakukan secara terperinci pada motor Jialing ini, rangka motor Jialing tidak sepenuhnya tidak digunakan, komponen yang digunakan hanya bagian mesin dan shockbreaker dan bagian setang. Untuk setang mengalami perubahan, setang pada motor bebek agak tinggi pada umumnya sehingga untuk kebutuhan modifikasi kita pangkas sedikit," ujar Yoga.
"Untuk ukuran ban depan dan belakang, karena ini konsepnya modifikasi café racer under 250 Cc maka pemilihan roda amatlah penting. Ban ukuran besar sudah pasti memiliki bobot yang lebih berat. Tidak hanya itu ban besar juga punya tapak yang lebar, otomatis daya cengkram ban lebih tinggi. Dengan demikian mesin dan peranti pendukung lain bekerja ekstra. Tenaga mesin pun mungkin bisa ngos-ngosan," katanya.
Yoga menjelaskan, alasan mengapa bagian mesin Jialing tidak mengalami perubahan berarti.
"Sebenarnya sih mesin bisa distroke-up atau bore-up, untuk menaikan torsinya. Namun pastinya motor jadi tidak awet kalau dipakai harian. Karena ini modifikasi niatnya dipakai untuk harian, maka ukuran ban yang dipakai yaitu ukuran relatif, bisa 110- 120 untuk ban depan serta 120-140 belakang. Dengan ukuran roda 110- 120 untuk ban depan serta 120-140 belakang otomatis jari jari atau velg pada motor modifikasi jialing otomatis mengalami perubahan," ujarnya.
Bagaimana Otolovers, keren tidak?