PAMOR
Logo PAMOR

Jumat 24 November 2017, 18:15

Honda Maestro Tahun 1992 Berubah Jadi Apik Lagi

  • Honda Maestro Tahun 1992 Berubah Jadi Apik Lagi Foto: Ruly Kurniawan
    // Mobil
  • Honda Maestro Tahun 1992 Berubah Jadi Apik Lagi Foto: Ruly Kurniawan
    // Mobil
  • Honda Maestro Tahun 1992 Berubah Jadi Apik Lagi Foto: Ruly Kurniawan
    // Mobil
  • Honda Maestro Tahun 1992 Berubah Jadi Apik Lagi Foto: Ruly Kurniawan
    // Mobil
  • Honda Maestro Tahun 1992 Berubah Jadi Apik Lagi Foto: Ruly Kurniawan
    // Mobil
  • Honda Maestro Tahun 1992 Berubah Jadi Apik Lagi Foto: Ruly Kurniawan
    // Mobil

[Gambas:Video 20detik]

Berawal dari jatuh cinta pada pandangan pertama saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Ryan Sebastian nekat untuk membeli satu unit Honda Maestro tahun 1992 pada 2010 lalu. Dengan keterbatasan informasi terkait mobil tua tersebut, ia perlahan-lahan memahaminya hingga masuk komunitas Honda Maestro Riders Club (HMRC).

"Pada waktu itu (tahun 2010) saya memang sedang butuh kendaraan dan memang kebetulan saya suka Maestro dari SD dulu, body nya timeless. Nah karena ada kesempatan dan rejeki, saya coba deh beli Maestro ini," kata sang pemenang PAMOR di detikOto itu.

"Awalnya tidak tahu apa-apa karena masih pemula tentang Maestro. Setelah di beli ternyata saya baru tahu bahwa banyak PR nya. Beberapa waktu setelahnya, saya putuskan ikut komunitas HMRC dan disana lumayan dapat info part, bengkel, dan lainnya. Jadinya perlahan-lahan saya bereskan deh," ujar Ryan lagi.

Setelah berkomunikasi dengan sesama pecinta Honda Accord dan Maestro di komunitasnya, lanjut Ryan, ia baru tahu bahwa banyak bagian pada mobil Maestro yang diluar Negri (OEM). Sehingga dalam waktu singkat, demi melengkapi bagian yang telah usang dan rusak pada mobil tuanya tersebut, dirinya menggiatkan berburu partnya.

"Dari HMRC saya tahu bahwa banyak juga part luar nya Maestro. Saya kepikiran untuk ambil part JDM di Malaysia karena disana banyak banget, seperti junkyard nya. Mereka jual printilan-printilannya," ungkap Ryan.

"Awalnya cuma niat untuk beresin PR nya, eh lama-lama jadi keracunan buat lengkapin part lain-lainnya," katanya sambil tertawa.

Sadar akan berat di ongkos, ia pun memutuskan untuk menjadi pemasok part mobil tua tersebut ke komunitasnya. "Untuk meringankan ongkos, saya dulu juga sempat jadi pemasok part-part Maestro di HMRC. Jadi sembari hunting bagian yang ingin saya pakai sendiri, saya juga ambil barang lain," katanya.

Setelah beberapa part yang diinginkan terkumpul, Ryan mulai memperbaiki kendaraannya tersebut mulai dari kaki-kaki, per, velg, hingga bagian mesinnya. "PR Pertama yang diberesin itu pada kaki-kaki mobil karena Accord kan terkenal dengan kenyamanannya, jadi kalau tidak enak sendikit ya saya beresin. Setelah itu ke per, velg, sampai yang paling ribet, mesin," paparnya.

Pada bagian mesin mobilnya, Ryan melakukan pergantian hingga dua kali. Karena Honda Maestro cukup tua, Ryan mengaku bahwa bagian tersebut merupakan bagian tersulitnya. Kini, ia menggunakan mesin H23 2.300cc yang sudah DOHC VITEC.

"Semua bagiannya sih hampir standar yah, hanya saja di bagian mesin yang cukup menguras tenaga. Bukan karena susah masangnya tapi faktor settingannya saja sehingga mobil ini sudah dua kali ganti mesin. Pertama saya pakai mesin Maestro dan jebol lalu ganti pakai punya Cielo yang VTEC tapi Single Cam," papar Ryan.

"Tapi setelah beberapa bulan pakai itu saya rasa masih ada yang kurang powernya lantas diganti deh dengan yang tenaganya lebih besar yakni mesin H23 2.300 cc. Sekarang ring seher nya sudah diganti (bagian head) yakni pakai Euro R. Tapi short block nya masih H23," katanya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Ryan menuturkan sekarang sudah tak begitu aktif lagi untuk menjadi pemasok part Honda Maestro ataupun lakukan modifikasi besar-besaran. Terakhir, katanya, ia lakukan hal tersebut pada 2013 lalu.

"Sekarang sudah tidak giat lagi untuk modifikasi. Paling ganti beberapa part kecil saja. Restorasi total pada mobl ini saya lakukan di tahun 2013 lalu mulai dari kerok body, dan lainnya," ucap Ryan.

Lantas, sudah berapa yah modifikasi yang dilakukan Ryan pada Honda Maestro angkatan 1992 tersebut? "Saya tidak pernah hitung, karena kan terpisah-pisah ya. Tapi bisa jadi lebih dari Rp 100 juta deh. Misalkan saja part yang paling sulit dicari dan mahal pada Maestro, lampu intersection di bemper, satu saja bisa Rp 3-5 jutaan. Belum lagi foglamp, lampu one piece, dan beberapa part yang sulit di carinya. Tapi secara keseluruhan, paling nguras dompet di bagian mesin sih," tutup Ryan.
Copyright @ 2023 detikcom. All Right Reserved