Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan rencana ekspor 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN ke Indonesia. Kerja sama ini ditegaskan melalui nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Turki (SSB), yang ditandatangani pada ajang Indo Defence Expo & Forum di Jakarta. (Eva Safitri/detikcom)
Jet tempur KAAN, sebelumnya dikenal sebagai TF-X, dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) dengan dukungan teknis dari BAE Systems Inggris dan suplai mesin dari General Electric. Pesawat ini dirancang sebagai pengganti armada F-16 yang menua, sekaligus simbol kemandirian pertahanan Turki. (Rasid Necati Aslim/Anadolu via Getty Images)
KAAN menjalani penerbangan perdana pada Februari 2024 dan hingga pertengahan 2025, satu prototipe telah sukses mengudara. Jet ini memiliki dua versi, kursi tunggal dan ganda, dengan panjang 21 meter, lebar sayap 14 meter, dan tinggi 6 meter. Jet tempur ini mampu terbang sejauh 2.000 km lebih. (TUR Defence Industries Presidency/Anadolu via Getty Images)
Mesin yang digunakan adalah General Electric F110-GE-129 Turbofan, yang juga dipakai F-16 Turki. Mesin ini dapat menghasilkan daya dorong hingga 131 kN dengan afterburner dan kecepatan maksimum mencapai Mach 1,8, serta ketinggian operasional maksimal 17.000 meter. (TUR Defence Industries Presidency/Anadolu via Getty Images)
Dari segi teknologi, KAAN sudah dibekali fitur avionik canggih, seperti sistem navigasi mutakhir, Infrared Search and Track (IRST), serta radar AESA. Radar ini memungkinkan pendeteksian target darat, laut, dan udara secara akurat serta pengendalian rudal dari jarak jauh.
Untuk urusan persenjataan, KAAN mampu membawa rudal udara ke udara seperti BVR dan BVRAAM, rudal udara ke permukaan seperti Kuzgun dan Spear 3, hingga berbagai jenis bom pintar. Fitur siluman pada bodi jet ini juga menjadikannya sulit terdeteksi radar musuh. (Dok. Instagram/turkishaerospace)