Fenomena Klakson Bus Basuri yang Bikin Anak-anak Menari

Suara nyaring yang berasal dari corong bus mulanya dikenal dengan istilah telolet namun terbaru anak-anak atau fans bus menyebutnya dengan sebutan basuri.
Seorang anak menari-nari saat bus idolanya membunyikan suara basuri di Kawasan Kreo, Ciledug, Tangerang, Banten.
Fenomena bus basuri ini kian digemari oleh kalangan anak-anak hingga orang dewasa, mereka biasa menunggu bus idolanya di titik-titik lintasan bus.
Uniknya, mereka faham betul dimana saja keberadaan mobil bus yang punya klakson basuri itu berada dan melintas. Seolah memiliki "CCTV" sendiri untuk para pecinta bus yang melakukan live di sosial media.
Antusias yang cukup tinggi tak menghalangi anak-anak untuk datang dan menanti bus melintas. Setelah mengetahui kapan bus akan melintas, biasanya mereka datang bersama rekan-rekan sebayanya atau dengan pendampingan dari orang tua mereka.
Tentunya handphone selalu siap di tangan untuk merekam bus yang membunyikan basurinya. Tak lupa mereka juga ikut berjoget ria merayakan nada-nada basuri yang nyaring terdengar.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka dan komunitasnya tatkala bisa mendokumentasikan bus idolanya. Tentunya sopir bus yang mengemudikan bus tersebut juga ikut tenar, seperti layaknya artis yang terus dibicarakan oleh fans bus basuri tersebut.
Pagi hingga malam mereka rela menanti bus idolanya membunyikan klakson basurinya saat melintas. Klakson dibunyikan, mereka pun asyik menari-nari.

Silaturahmi antara sopir dan fans juga terjalin dengan baik, bahkan mereka sering membuat trip untuk para fans lain ikut tour ke lokasi wisata yang terjangkau dengan mobil bus seperti yang digelar pada Sabtu (4/5/2024) di Kota Tua.
Fenomena bus basuri sempat viral sebelumnya dengan sebutan om telolet om, namun telolet hanya memiliki 3 corong suara kini bus basuri telah memiliki 6 corong dengan suara yang lebih nyaring.
Tingginya antusias bus basuri juga sempat menjadi polemik di masyarakat. Bocah berusia lima tahun tewas tertabrak bus di jalur masuk dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (17/3/2024) silam. Bocah itu tertabrak saat berlari di samping bus meminta pengemudi membunyikan klakson basuri. Usai kejadian itu Pemerintah melalui Kemenhub menerbitkan larangan terhadap penggunaan klakson telolet atau basuri pada bus AKAP maupun Pariwisata.
Padahal seluruh aksesoris bus itu sebagian besar berasal dari kantong pribadi para supir. Uang yang didapatkan dari penjualan aksesoris seperti stiker dan kaos yang dibeli oleh para fans, untuk modul dan corong basuri juga merogoh kocek hingga Rp 6 juta rupiah belum termasuk LED di depan dan di belakang bus.
Larangan basuri di bus sempat membuat para supir kecewa. Padahal basuri merupakan hiburan murah dan gratis bagi anak-anak. Hanya saja pemakaiannya yang perlu diperhatikan dan tidak digunakan seperti saat melintasi rumah ibadah hingga anak-anak yang berlarian tanpa pendamping. Keberadaan basuri juga disebutnya telah meningkatkan perekonomian pariwisata dengan adanya tour-tour yang dibuat oleh para fans bus serta menyalurkan hobinya di ranah yang positif.
Suara nyaring yang berasal dari corong bus mulanya dikenal dengan istilah telolet namun terbaru anak-anak atau fans bus menyebutnya dengan sebutan basuri.
Seorang anak menari-nari saat bus idolanya membunyikan suara basuri di Kawasan Kreo, Ciledug, Tangerang, Banten.
Fenomena bus basuri ini kian digemari oleh kalangan anak-anak hingga orang dewasa, mereka biasa menunggu bus idolanya di titik-titik lintasan bus.
Uniknya, mereka faham betul dimana saja keberadaan mobil bus yang punya klakson basuri itu berada dan melintas. Seolah memiliki CCTV sendiri untuk para pecinta bus yang melakukan live di sosial media.
Antusias yang cukup tinggi tak menghalangi anak-anak untuk datang dan menanti bus melintas. Setelah mengetahui kapan bus akan melintas, biasanya mereka datang bersama rekan-rekan sebayanya atau dengan pendampingan dari orang tua mereka.
Tentunya handphone selalu siap di tangan untuk merekam bus yang membunyikan basurinya. Tak lupa mereka juga ikut berjoget ria merayakan nada-nada basuri yang nyaring terdengar.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka dan komunitasnya tatkala bisa mendokumentasikan bus idolanya. Tentunya sopir bus yang mengemudikan bus tersebut juga ikut tenar, seperti layaknya artis yang terus dibicarakan oleh fans bus basuri tersebut.
Pagi hingga malam mereka rela menanti bus idolanya membunyikan klakson basurinya saat melintas. Klakson dibunyikan, mereka pun asyik menari-nari.
Silaturahmi antara sopir dan fans juga terjalin dengan baik, bahkan mereka sering membuat trip untuk para fans lain ikut tour ke lokasi wisata yang terjangkau dengan mobil bus seperti yang digelar pada Sabtu (4/5/2024) di Kota Tua.
Fenomena bus basuri sempat viral sebelumnya dengan sebutan om telolet om, namun telolet hanya memiliki 3 corong suara kini bus basuri telah memiliki 6 corong dengan suara yang lebih nyaring.
Tingginya antusias bus basuri juga sempat menjadi polemik di masyarakat. Bocah berusia lima tahun tewas tertabrak bus di jalur masuk dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (17/3/2024) silam. Bocah itu tertabrak saat berlari di samping bus meminta pengemudi membunyikan klakson basuri. Usai kejadian itu Pemerintah melalui Kemenhub menerbitkan larangan terhadap penggunaan klakson telolet atau basuri pada bus AKAP maupun Pariwisata.
Padahal seluruh aksesoris bus itu sebagian besar berasal dari kantong pribadi para supir. Uang yang didapatkan dari penjualan aksesoris seperti stiker dan kaos yang dibeli oleh para fans, untuk modul dan corong basuri juga merogoh kocek hingga Rp 6 juta rupiah belum termasuk LED di depan dan di belakang bus.
Larangan basuri di bus sempat membuat para supir kecewa. Padahal basuri merupakan hiburan murah dan gratis bagi anak-anak. Hanya saja pemakaiannya yang perlu diperhatikan dan tidak digunakan seperti saat melintasi rumah ibadah hingga anak-anak yang berlarian tanpa pendamping. Keberadaan basuri juga disebutnya telah meningkatkan perekonomian pariwisata dengan adanya tour-tour yang dibuat oleh para fans bus serta menyalurkan hobinya di ranah yang positif.