Melihat Unboxing Mobil Formula E Gen 3

Co Founder FEO, Alberto Longo melakukan unboxing mobil Formula E  Gen 3 di kawasan sirkuit Jakarta International Eprix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (31/5/2023).

Inilah mobil jenis Gen3 yang nantinya akan digunakan pebalap dalam ajang balap mobil listrik Jakarta E-Prix 2023.

Mobil ini merupakan salah satu perbedaan mobil jenis Gen 3 dengan mobil jenis Gen 2 terletak pada kecepatan dan keringanan.

Mobil Gen 3 ini dinilai menjadi yang tercepat, terkuat, teringan, dan paling efisien.

Dapat diketahui, sebelumnya Formula E dan FIA telah bekerja sama dengan mitra teknologi strategis untuk mengembangkan baterai perintis dan kemampuan pengisian daya yang menghasilkan mobil Gen3 yang lebih kecil, lebih cepat, dan lebih ringan untuk menerima dorongan energi selama balapan.

Kolaborasi ini telah menghasilkan pengembangan baterai yang mampu menerima energi 4kWh dalam waktu 30 detik, yang menjadi baterai EV tercanggih di dunia saat ini, yang dihasilkan oleh booster 600kW. Pengisian daya ‘Attack Charge’ selama 30 detik akan membuka dua periode Mode Serangan atau ‘Attack Mode’ yang disempurnakan, di mana output daya mobil balap Gen3 akan meningkat dari 300kW menjadi 350kW.

Kendati demikian, Attack Charge masih diujicobakan pada beberapa balapan tertentu di F1 2023. 

Sedangkan untuk format Attack Mode yang sudah ada, yaitu peningkatan tenaga sementara yang diaktifkan oleh pembalap selama balapan, akan tetap dipertahankan meskipun di balapan tersebut tidak mengimplementasi Attack Charge. Adapun untuk fitur ‘Fanboost’, telah ditiadakan seluruhnya di musim kesembilan ini.

Co Founder FEO, Alberto Longo melakukan unboxing mobil Formula E  Gen 3 di kawasan sirkuit Jakarta International Eprix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (31/5/2023).
Inilah mobil jenis Gen3 yang nantinya akan digunakan pebalap dalam ajang balap mobil listrik Jakarta E-Prix 2023.
Mobil ini merupakan salah satu perbedaan mobil jenis Gen 3 dengan mobil jenis Gen 2 terletak pada kecepatan dan keringanan.
Mobil Gen 3 ini dinilai menjadi yang tercepat, terkuat, teringan, dan paling efisien.
Dapat diketahui, sebelumnya Formula E dan FIA telah bekerja sama dengan mitra teknologi strategis untuk mengembangkan baterai perintis dan kemampuan pengisian daya yang menghasilkan mobil Gen3 yang lebih kecil, lebih cepat, dan lebih ringan untuk menerima dorongan energi selama balapan.
Kolaborasi ini telah menghasilkan pengembangan baterai yang mampu menerima energi 4kWh dalam waktu 30 detik, yang menjadi baterai EV tercanggih di dunia saat ini, yang dihasilkan oleh booster 600kW. Pengisian daya ‘Attack Charge’ selama 30 detik akan membuka dua periode Mode Serangan atau ‘Attack Mode’ yang disempurnakan, di mana output daya mobil balap Gen3 akan meningkat dari 300kW menjadi 350kW.
Kendati demikian, Attack Charge masih diujicobakan pada beberapa balapan tertentu di F1 2023. 
Sedangkan untuk format Attack Mode yang sudah ada, yaitu peningkatan tenaga sementara yang diaktifkan oleh pembalap selama balapan, akan tetap dipertahankan meskipun di balapan tersebut tidak mengimplementasi Attack Charge. Adapun untuk fitur ‘Fanboost’, telah ditiadakan seluruhnya di musim kesembilan ini.