Taiwan Pamer Jet Latih Supersonik Buatan Lokal, Ini Performanya

Pesawat TA-5 Brave Eagle buatan lokal Angkatan Udara Taiwan lepas landas dalam formasi untuk demonstrasi penerbangan di pangkalan angkatan udara di Taitung, Taiwan, Rabu (6/7/2022).  

TA-5 Brave Eagle adalah pesawat latih canggih supersonik yang dikembangkan oleh Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC) dari Taiwan.  

AT-5 merupakan jet pertama buatan Taiwan setelah pesawat tempur F-CK-1 Ching-kuo yang diluncurkan tiga dekade lalu. Proyek tersebut telah menghabiskan anggaran sebesar 2,32 miliar dolar AS.  

AT-5 berdimensi panjang 14,21 m, rentang sayap 9,46 m, tinggi 4,42 m dan berat tinggal landas maksimum (MTOW) 12.200 kg.

AT-5 ditenagai dua mesin turbofan F124-200TW dengan performa kecepatan maksimum 2.200 km/jam, ketinggian terbang hingga 16.800 m dan jangkauan operasi sejauh 1.100 km.

Rencananya, Angkatan Udara Taiwan akan menggunakan 66 unit AT-5 pada 2026 untuk mengganti AT-3 dan F-5 yang sudah usang. Taiwan saat ini memang sedang gencar untuk memodernisasi sistem pertahanannya.

Selama ini, angkatan bersenjata Taiwan sebagian besar dilengkapi oleh alutsista dari Amerika Serikat. Namun, Presiden Tsai Ing-wen mulai mengembangkan industri pertahanan dalam negeri seiring dengan meningkatnya ancaman dari luar, khususnya China.

Pesawat TA-5 Brave Eagle buatan lokal Angkatan Udara Taiwan lepas landas dalam formasi untuk demonstrasi penerbangan di pangkalan angkatan udara di Taitung, Taiwan, Rabu (6/7/2022).  
TA-5 Brave Eagle adalah pesawat latih canggih supersonik yang dikembangkan oleh Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC) dari Taiwan.  
AT-5 merupakan jet pertama buatan Taiwan setelah pesawat tempur F-CK-1 Ching-kuo yang diluncurkan tiga dekade lalu. Proyek tersebut telah menghabiskan anggaran sebesar 2,32 miliar dolar AS.  
AT-5 berdimensi panjang 14,21 m, rentang sayap 9,46 m, tinggi 4,42 m dan berat tinggal landas maksimum (MTOW) 12.200 kg.
AT-5 ditenagai dua mesin turbofan F124-200TW dengan performa kecepatan maksimum 2.200 km/jam, ketinggian terbang hingga 16.800 m dan jangkauan operasi sejauh 1.100 km.
Rencananya, Angkatan Udara Taiwan akan menggunakan 66 unit AT-5 pada 2026 untuk mengganti AT-3 dan F-5 yang sudah usang. Taiwan saat ini memang sedang gencar untuk memodernisasi sistem pertahanannya.
Selama ini, angkatan bersenjata Taiwan sebagian besar dilengkapi oleh alutsista dari Amerika Serikat. Namun, Presiden Tsai Ing-wen mulai mengembangkan industri pertahanan dalam negeri seiring dengan meningkatnya ancaman dari luar, khususnya China.