Ini Jet Tempur Milik Rusia, Pemburu Pesawat dan Drone Ukraina
                        Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-13 (8/3/2022). Setelah menggempur melalui jalur daratan, tentara Rusia kini mulai menyerang Ukraina melalui jalur udara. Jet-jet tempur tercanggih Rusia pun dikerahkan untuk menguasai langit Ukraina. Dok. Youtube Kementerian Pertahanan Rusia
                        Dalam video yang dirilis kanal Youtube resmi Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin, 7 Maret 2022, terungkap alutsista kelas atas Rusia, Sukhoi Su-35 sudah terjun ke medan peperangan. Dok. sukhoi.ord
                        Caption pada video berdurasi 1:09 detik tersebut menjelaskan bahwa Sukhoi Su-35 Angkatan Udara Rusia telah melakukan tugas untuk menyerang sektor vital pertahanan negara Ukraina serta melakukan pencegatan terhadap pesawat maupun drone Ukraina. Dok. sukhoi.ord
                        Sukhoi Su-35 yang dikirim diklaim telah menyerang infrastruktur-infrastruktur militer Ukraina dengan senjata presisi tinggi. Pilot pesawat tempur melawan pengintaian udara, serangan oleh pesawat dan pesawat udara tak berawak Angkatan Bersenjata Ukraina. AFP
                        Sebagai informasi, Sukhoi Su-35 merupakan salah satu flagship dari pesawat tempur Sukhoi. Pesawat dengan kemampuan air superiority (superioritas udara) ini dibekali mesin ganda turbofan Sturn / UFA AL-31F 117S dengan kontrol nozzle thrust-vectoring. Dok. sukhoi.ord
                        Masing-masing mesin itu menyuplai daya dorong 86,3 kN (kilo Newton) atau 142,2 kN dengan afterburn. Mesin tersebut dikembangkan bersama oleh Sukhoi, Saturnus, dan UMPO. Dok. sukhoi.ord
                        Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 km/jam dengan jangkauan tempuh maksimum 3.600 km hingga 4.200 km. Pesawat ini juga dikenal dengan kemampuan manuvernya yang lincah. Dok. sukhoi.ord
                        Jet tempur Sukhoi Su-35 bisa menggotong 18 rudal berbagai jenis, mulai dari rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan, hingga rudal anti kapal. REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation