Lihat Lagi Aksi Zara Rutherford, Pilot 19 Tahun yang Keliling Dunia

Momen Zara Rutherford bersiap lepas landas dari lapangan terbang Kortrijk-Wevelgem yang berada di kawasan Wevelgem, Belgia, Rabu (18/8/2021).
Gadis berusia 19 tahun itu memulai perjalanan keliling dunia seorang diri dengan menggunakan pesawat Shark Ultralight, sebuah pesawat mungil bermesin tunggal tercepat di dunia. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan hingga 300 km per jam. Mampu terbang jauh, sangat aman dan mumpuni.
Memulai perjalanan dari Belgia pada 18 Agustus 2021, Zara telah melintasi Benua Eropa mulai dari Inggris, Islandia, hingga Greenland. Perjalanan pun berlanjut hingga Benua Amerika, melintasi Amerika Serikat hingga Amerika Selatan. Setelah itu, Zara melanjutkan penerbangan ke Rusia, dan Asia.
Penerbangan Zara dilakukan secara Visual Flight Rules (VFR) atau penerbangan dengan referensi visual. Bahasa sederhananya, penerbangan siang hari.
 
Zara pun sempat mengunjungi Indonesia pada bulan Desember 2021 lalu. Ia tiba di Jakarta pada Selasa (21/2/2021) lalu. Kedatangannya terlambat dua hari dari yang dijadwalkan lantaran terjebak di Kalimantan karena faktor cuaca buruk, yang membuatnya harus rehat di Pulau Borneo.
Diketahui, Zara telah memiliki izin terbang French Microlight Licence. Ia menorehkan catatan 80 jam terbang resmi dan ratusan jam terbang yang tak tercatat. Usai perjalanan keliling dunianya rampung, perempuan pemegang kewarganegaraan ganda Inggris dan Belgia itu akan berupaya mendapatkan lisensi pilot komersial.
Sementara itu, perjalanan yang dilakukannya ini membuat Zara siap mencatatkan namanya sebagai pemecah rekor wanita termuda yang terbang solo keliling dunia. Bila perjalanannya berhasil, Zara akan memecahkan rekor baru dan menggeser penerbang asal Amerika Serikat, Shaesta Waiz yang sebelumnya menjadi patokan dunia karena berhasil terbang solo keliling dunia pada usia 30 tahun pada tahun 2017 silam.
 
Melansir AP, Zara rencananya akan mendarat di Kortrijk, Belgia, pada Senin, 17 Januari 2022 mendatang. Kedatangannya tersebut akan mengakhiri misi perjalanan keliling dunia yang dilakukan gadis 19 tahun itu sejak 5 bulan yang lalu.
Momen Zara Rutherford bersiap lepas landas dari lapangan terbang Kortrijk-Wevelgem yang berada di kawasan Wevelgem, Belgia, Rabu (18/8/2021).
Gadis berusia 19 tahun itu memulai perjalanan keliling dunia seorang diri dengan menggunakan pesawat Shark Ultralight, sebuah pesawat mungil bermesin tunggal tercepat di dunia. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan hingga 300 km per jam. Mampu terbang jauh, sangat aman dan mumpuni.
Memulai perjalanan dari Belgia pada 18 Agustus 2021, Zara telah melintasi Benua Eropa mulai dari Inggris, Islandia, hingga Greenland. Perjalanan pun berlanjut hingga Benua Amerika, melintasi Amerika Serikat hingga Amerika Selatan. Setelah itu, Zara melanjutkan penerbangan ke Rusia, dan Asia.
Penerbangan Zara dilakukan secara Visual Flight Rules (VFR) atau penerbangan dengan referensi visual. Bahasa sederhananya, penerbangan siang hari. 
Zara pun sempat mengunjungi Indonesia pada bulan Desember 2021 lalu. Ia tiba di Jakarta pada Selasa (21/2/2021) lalu. Kedatangannya terlambat dua hari dari yang dijadwalkan lantaran terjebak di Kalimantan karena faktor cuaca buruk, yang membuatnya harus rehat di Pulau Borneo.
Diketahui, Zara telah memiliki izin terbang French Microlight Licence. Ia menorehkan catatan 80 jam terbang resmi dan ratusan jam terbang yang tak tercatat. Usai perjalanan keliling dunianya rampung, perempuan pemegang kewarganegaraan ganda Inggris dan Belgia itu akan berupaya mendapatkan lisensi pilot komersial.
Sementara itu, perjalanan yang dilakukannya ini membuat Zara siap mencatatkan namanya sebagai pemecah rekor wanita termuda yang terbang solo keliling dunia. Bila perjalanannya berhasil, Zara akan memecahkan rekor baru dan menggeser penerbang asal Amerika Serikat, Shaesta Waiz yang sebelumnya menjadi patokan dunia karena berhasil terbang solo keliling dunia pada usia 30 tahun pada tahun 2017 silam. 
Melansir AP, Zara rencananya akan mendarat di Kortrijk, Belgia, pada Senin, 17 Januari 2022 mendatang. Kedatangannya tersebut akan mengakhiri misi perjalanan keliling dunia yang dilakukan gadis 19 tahun itu sejak 5 bulan yang lalu.