Wow! Truk Obesitas Bikin Rugi Negara Rp 43 Triliun

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut kerugian yang disebabkan oleh truk obesitas alias muatan berlebih (over dimension over load/ODOL) mencapai Rp 43 triliun per tahun.
"Truk overdimensi dan overloading ini menimbulkan biaya sosial yang cukup besar, diantaranya, yaitu biaya bahan bakar tinggi, berkontribusi besar pada kerusakan jalan, polusi, dan juga kecelakaan," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi pada webinar, Kamis (3/6/2021).
Truk ODOL disebut merugikan negara. Untuk itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkampanyekan Indonesia bebas truk ODOL pada 2023.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, pelanggaran terbanyak yang ditemukan adalah truk over loading sebesar 84,43%. Truk ODOL menimbulkan biaya sosial yang cukup besar.
Tak cuma itu, truk ODOL juga berpotensi menimbulkan kecelakaan seperti rangka patah. Hal itu kerap terjadi karena pengguna truk ODOL tidak memperhitungkan dan mempertimbangkan kekuatan dari kendaraan truk itu sendiri. 
Kendaraan ODOL juga berpotensi menjadi tidak seimbang dan mudah terguling. Semua kondisi tersebut menyebabkan kecelakaan yang berujung pada kematian bagi pengemudi dan pengendara lain, yang berarti fatalitas.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut kerugian yang disebabkan oleh truk obesitas alias muatan berlebih (over dimension over load/ODOL) mencapai Rp 43 triliun per tahun.
Truk overdimensi dan overloading ini menimbulkan biaya sosial yang cukup besar, diantaranya, yaitu biaya bahan bakar tinggi, berkontribusi besar pada kerusakan jalan, polusi, dan juga kecelakaan, kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi pada webinar, Kamis (3/6/2021).
Truk ODOL disebut merugikan negara. Untuk itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkampanyekan Indonesia bebas truk ODOL pada 2023.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, pelanggaran terbanyak yang ditemukan adalah truk over loading sebesar 84,43%. Truk ODOL menimbulkan biaya sosial yang cukup besar.
Tak cuma itu, truk ODOL juga berpotensi menimbulkan kecelakaan seperti rangka patah. Hal itu kerap terjadi karena pengguna truk ODOL tidak memperhitungkan dan mempertimbangkan kekuatan dari kendaraan truk itu sendiri. 
Kendaraan ODOL juga berpotensi menjadi tidak seimbang dan mudah terguling. Semua kondisi tersebut menyebabkan kecelakaan yang berujung pada kematian bagi pengemudi dan pengendara lain, yang berarti fatalitas.