Geliat Pembuatan Odong-odong di Masa Pandemi

Sejumlah pekerja mengerjakan pembuatan mobil odong-odong di bengkel milik Didik di kawasan Jurang Mangu, Tangerang Selatan, Kamis (25/2/2021).
Bengkel milik Didik tetap melakukan pembuatan mobil odong-ondong di masa pandemi Corona.
Odong-odong dibuat dengan cara memodifikasi total mobil lama sehingga menyisakan mesin dan sasis. Kemudian dibangun ulang sesuai desain.
Seorang pekerja sedang melakukan pengelasan knalpot. Sementara beberapa pekerja lainnya terlihat sibuk menyelesaikan pembuatan odong-odong yang nyaris rampung.
Pada masa pandemi COVID-19, permintaan mobil odong-odong tetap stabil melalui transaksi pasar online.
Bodi mobil didempul sebelum dicat seusai permintaan.
Dalam sebulan, bengkel Didik bisa menjual 4 sampai 5 unit odong-odong.
Pekerja melakukan pengelasan rangka sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
Pembuatan mobil odong-odong sekitar 4 pekan.
Mobil odong-odong ini dipasarkan hingga Riau, Palembang, dan Aceh.
Didik Hermawan menunjukkan mobil odong-odong yang hampir rampung pengerjaannya.
Harga jual odong-odong, diluar ongkos pengiriman Rp 75 juta (mobil bekas Suzuki Panther), Rp 65 juta (mobil bekas Toyota Kijang Super), dan Rp 55 juta (mobil bekas Toyota Kijang).
Didik Hermawan pembuat mobil wisata odong-odong berpose di bengkel kerjanya Jurang Mangu, Tangerang Selatan.