Kesan Berkendara Kawasaki Ninja ZX-25R untuk Harian

Sebagai informasi, unit ZX-25R yang kami tes merupakan varian ABS SE dengan livery KRT (Kawasaki Racing Team), persis sama livery ZX-10R tunggangan Jonathan Rea di balap WSBK. ZX-25R tipe ini dibanderol Rp 112,9 juta. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Secara umum, desain ZX-25R sangat identik dengan Ninja 250 dan ZX-6R. Lampu depannya membentuk sudut-sudut yang tegas dan sudah pakai teknologi LED. Di bagian atasnya ada sebuah lubang air ram yang berfungsi untuk menambah suplai udara ke ruang mesin. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Geser ke bagian belakang, ada stop lamp dengan desain segitiga diamond yang sporty. Foto: Luthfi Anshori

Sementara untuk panel instrumennya, mengadopsi kombinasi analog dan digital. Di sebelah kiri ada indikator posisi gigi dan jam. Dan di sebelah kanan ada cukup banyak indikator, status bahan bakar, suhu mesin, konsumsi bahan bakar rata-rata, speedometer, dan masih banyak lainnya. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Ninja ZX-25R menawarkan posisi berkendara yang sporty. Dengan model setang underyoke, badan pengendara dipaksa agak menunduk, sehingga beban  tertumpu di kedua tangan. Jelas bikin pegal kalau buat riding di kemacetan. Kabar baiknya tinggi jok 785 mm cukup ramah buat tester yang punya postur 165 cm. Kaki pun masih bisa sigap menapak permukaan jalan. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Dengan tenaga besar dan putaran mesin yang tinggi, motor ini terasa cukup over power saat digunakan untuk harian. Untuk berkendara di jalanan Jakarta-Bekasi yang punya tipikal stop and go, kami cukup mengandalkan gear 1 hingga gear 4, dengan putaran mesin antara 4.000 hingga 6.000 rpm. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Tidak hanya menawarkan tenaga yang melimpah, Ninja ZX-25R juga punya quick shifter, yang memudahkan pengoperasian transmisi. Dengan adanya fitur ini, proses menaikturunkan gear tidak perlu menggunakan tuas kopling. Tuas kopling hanya dipakai ketika masuk gear 1 dan saat ingin pindah ke netral. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Kawasaki punya dua mode berkendara, full dan low. Saat menggunakan mode full, tenaga motor ini 100%, tapi jika mode low yang dipakai, output tenaga dipangkas jadi 65%. Mode low cocok dipakai untuk kondisi jalan basah. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Soal konsumsi bahan bakar, Ninja ZX-25R yang kami kendarai untuk harian bisa meraih hasil 5 liter per/100 km. Artinya setiap berjalan 20 km, motor ini menyedot 1 liter bensin. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Kawasaki Ninja ZX-25R menawarkan hal baru di segmen motor sport 250 cc. Tidak hanya mengandalkan mesin 4 silinder, motor ini juga menawarkan berbagai fitur dan teknologi yang diturunkan dari superbike Kawasaki. Tapi jika Anda ingin membeli motor ini untuk digunakan sebagai kendaraan harian, Anda harus melakukan kompromi dengan berbagai hal, seperti suhu mesin yang panas, posisi berkendara yang bikin capek penggunanya, dan catatan konsumsi bahan bakarnya yang tidak efisien. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik

Sebagai informasi, unit ZX-25R yang kami tes merupakan varian ABS SE dengan livery KRT (Kawasaki Racing Team), persis sama livery ZX-10R tunggangan Jonathan Rea di balap WSBK. ZX-25R tipe ini dibanderol Rp 112,9 juta. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Secara umum, desain ZX-25R sangat identik dengan Ninja 250 dan ZX-6R. Lampu depannya membentuk sudut-sudut yang tegas dan sudah pakai teknologi LED. Di bagian atasnya ada sebuah lubang air ram yang berfungsi untuk menambah suplai udara ke ruang mesin. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Geser ke bagian belakang, ada stop lamp dengan desain segitiga diamond yang sporty. Foto: Luthfi Anshori
Sementara untuk panel instrumennya, mengadopsi kombinasi analog dan digital. Di sebelah kiri ada indikator posisi gigi dan jam. Dan di sebelah kanan ada cukup banyak indikator, status bahan bakar, suhu mesin, konsumsi bahan bakar rata-rata, speedometer, dan masih banyak lainnya. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Ninja ZX-25R menawarkan posisi berkendara yang sporty. Dengan model setang underyoke, badan pengendara dipaksa agak menunduk, sehingga beban  tertumpu di kedua tangan. Jelas bikin pegal kalau buat riding di kemacetan. Kabar baiknya tinggi jok 785 mm cukup ramah buat tester yang punya postur 165 cm. Kaki pun masih bisa sigap menapak permukaan jalan. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Dengan tenaga besar dan putaran mesin yang tinggi, motor ini terasa cukup over power saat digunakan untuk harian. Untuk berkendara di jalanan Jakarta-Bekasi yang punya tipikal stop and go, kami cukup mengandalkan gear 1 hingga gear 4, dengan putaran mesin antara 4.000 hingga 6.000 rpm. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Tidak hanya menawarkan tenaga yang melimpah, Ninja ZX-25R juga punya quick shifter, yang memudahkan pengoperasian transmisi. Dengan adanya fitur ini, proses menaikturunkan gear tidak perlu menggunakan tuas kopling. Tuas kopling hanya dipakai ketika masuk gear 1 dan saat ingin pindah ke netral. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Kawasaki punya dua mode berkendara, full dan low. Saat menggunakan mode full, tenaga motor ini 100%, tapi jika mode low yang dipakai, output tenaga dipangkas jadi 65%. Mode low cocok dipakai untuk kondisi jalan basah. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Soal konsumsi bahan bakar, Ninja ZX-25R yang kami kendarai untuk harian bisa meraih hasil 5 liter per/100 km. Artinya setiap berjalan 20 km, motor ini menyedot 1 liter bensin. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik
Kawasaki Ninja ZX-25R menawarkan hal baru di segmen motor sport 250 cc. Tidak hanya mengandalkan mesin 4 silinder, motor ini juga menawarkan berbagai fitur dan teknologi yang diturunkan dari superbike Kawasaki. Tapi jika Anda ingin membeli motor ini untuk digunakan sebagai kendaraan harian, Anda harus melakukan kompromi dengan berbagai hal, seperti suhu mesin yang panas, posisi berkendara yang bikin capek penggunanya, dan catatan konsumsi bahan bakarnya yang tidak efisien. Foto: Yulius Dimas Wisnu/20Detik