Harapan Baru Penjualan Mobil Indonesia di Era New Normal

Seorang sales marketing sedang menawarkan produk mobil kepada salah satu pengunjung di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Seperti diketahui, penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis mencapai 95% imbas pandemi COVID-19 yang melanda dunia, tak kecuali di Indonesia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan Mei 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95% dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit.

Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Banyak pabrik mobil yang tutup sementara terkait pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan distribusi mobil ke dealer anjlok drastis. Sementara itu, penjualan mobil secara retail (dari dealer ke konsumen) tercatat hanya 17.083 unit. Angka itu turun 91,8% dari pencapaian Mei tahun lalu yang mencapai 94.111 unit.

Pelonggaran sejumlah aktivitas di masa PSBB transisi menuju fase kenormalan baru (new normal) pun diharapkan dapat membantu penjualan mobil kembali bergeliat. Sejumlah persiapan pun dilakukan, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan di tempat penjualan mobil tersebut.

Salah satu protokol kesehatan yang diterapkan adalah penerapan physical distancing atau jaga jarak.

Tak hanya pengunjung, para pegawai yang bekerja di area sekitar tempat penjualan mobil tersebut juga diimbau untuk mengenakan masker.

Penerapan protokol kesehatan tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung dan pegawai yang beraktivitas di sana.

Selain menerapkan protokol kesehatan, tak sedikit pabrik otomotif yang menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan di masa new normal ini.

Dengan beragam penawaran menarik tersebut diharapkan dapat kembali meningkatkan gairah penjualan mobil di Indonesia yang sebelumnya babak belur imbas pandemi COVID-19.

Seorang sales marketing sedang menawarkan produk mobil kepada salah satu pengunjung di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Seperti diketahui, penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis mencapai 95% imbas pandemi COVID-19 yang melanda dunia, tak kecuali di Indonesia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan Mei 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95% dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit.
Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Banyak pabrik mobil yang tutup sementara terkait pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan distribusi mobil ke dealer anjlok drastis. Sementara itu, penjualan mobil secara retail (dari dealer ke konsumen) tercatat hanya 17.083 unit. Angka itu turun 91,8% dari pencapaian Mei tahun lalu yang mencapai 94.111 unit.
Pelonggaran sejumlah aktivitas di masa PSBB transisi menuju fase kenormalan baru (new normal) pun diharapkan dapat membantu penjualan mobil kembali bergeliat. Sejumlah persiapan pun dilakukan, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan di tempat penjualan mobil tersebut.
Salah satu protokol kesehatan yang diterapkan adalah penerapan physical distancing atau jaga jarak.
Tak hanya pengunjung, para pegawai yang bekerja di area sekitar tempat penjualan mobil tersebut juga diimbau untuk mengenakan masker.
Penerapan protokol kesehatan tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung dan pegawai yang beraktivitas di sana.
Selain menerapkan protokol kesehatan, tak sedikit pabrik otomotif yang menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan di masa new normal ini.
Dengan beragam penawaran menarik tersebut diharapkan dapat kembali meningkatkan gairah penjualan mobil di Indonesia yang sebelumnya babak belur imbas pandemi COVID-19.