Bajaj Diusulkan Jadi Angkutan Alternatif Saat New Normal

Di masa New Normal berbagai angkutan alternatif diharapkan bisa dihadirkan pemerintah agar masyarakat bisa beraktivitas tanpa hanya mengandalkan ojek online (ojol). Setidaknya hal tersebut yang disarankan pengamat otomotif Djoko Setjiwarno kepada pemerintah. Rifkianto Nugroho/detik.com  

Djoko menilai agar masyarakat bisa lebih nyaman tanpa harus was-was dalam beraktivitas angkutan umum alternatif sangat dibutuhkan, sehingga akan semakin banyak pilihan angkutan umum bagi masyarakat untuk beraktivitas. Rengga Sancaya/detik.com  

Djoko menilai agar masyarakat bisa lebih nyaman tanpa harus was-was dalam beraktivitas angkutan umum alternatif sangat dibutuhkan, sehingga akan semakin banyak pilihan angkutan umum bagi masyarakat untuk beraktivitas. Pradita Utama/detik.com  

Untuk ojek yang walaupun secara hukum tidak diakui sebagai jenis angkutan umum, menjadi tertutup kesempatannya untuk mengangkut penumpang karena dinilai tidak memungkinkan menerapkan jaga jarak sosial antara pengemudi dan penumpangnya. Istimewa/Dok. Garda  

Berdasarkan kenyataan tersebut, kini saatnya bagi Pemerintah untuk menata atau merancang kembali 'angkutan alternatif' yang bisa untuk menggantikan peran ojek, dalam hal mana moda angkutan tersebut mampu menyediakan ruang/jarak antara pengemudi dan penumpangnya. Rengga Sancaya/detik.com  

Djoko juga mengatakan untuk bisa menerapkan angkutan alternatif sebenarnya tidaklah sulit. Karena pada saat ini kendaraan tersebut sudah eksis di beberapa kota di Indonesia. Meski Bajaj sendiri memiliki kelemahan. Pradita Utama/detik.com  

Kelemahan operasional bajaj (di Jakarta) saat ini adalah jumlah armada masih terbatas tidak sebanyak jumlah sepeda motor, dan adanya pembatasan wilayah operasi tidak seleluasa pergerakan ojek. Pradita Utama/detik.com  

Sedangkan keunggulan bajaj, kendaraan roda tiga ini mampu mengangkut penumpang sekaligus barang, memiliki atap yang menjadikan pengemudi dan penumpang terlindung dari cuaca panas maupun hujan, sehingga bajaj dapat disebut juga sebagai moda angkutan alternatif yang lebih manusiawi. Rifkianto Nugroho/detik.com  

Guna lebih mempopulerkan bajaj, pemerintah dapat menghilangkan pembatasan wilayah operasi, sehingga menjadi leluasa layaknya sepeda motor. Pradita Utama/detik.com  

Pada setiap kendaraan bajaj, setelah dipasangi sekat permanen, dapat pula diwajibkan dipasangi meteran penghitung ongkos (argometer), metode pembayaran non tunai, bahkan dapat pula diterapkan system pemesanan secara daring. Pradita Utama/detik.com  

Untuk itu, pemerintah perlu merangkul Organda untuk bisa lebih mempopulerkan bajaj sebagai angkutan alternatif. Pradita Utama/detik.com

Di masa New Normal berbagai angkutan alternatif diharapkan bisa dihadirkan pemerintah agar masyarakat bisa beraktivitas tanpa hanya mengandalkan ojek online (ojol). Setidaknya hal tersebut yang disarankan pengamat otomotif Djoko Setjiwarno kepada pemerintah. Rifkianto Nugroho/detik.com  
Djoko menilai agar masyarakat bisa lebih nyaman tanpa harus was-was dalam beraktivitas angkutan umum alternatif sangat dibutuhkan, sehingga akan semakin banyak pilihan angkutan umum bagi masyarakat untuk beraktivitas. Rengga Sancaya/detik.com  
Djoko menilai agar masyarakat bisa lebih nyaman tanpa harus was-was dalam beraktivitas angkutan umum alternatif sangat dibutuhkan, sehingga akan semakin banyak pilihan angkutan umum bagi masyarakat untuk beraktivitas. Pradita Utama/detik.com  
Untuk ojek yang walaupun secara hukum tidak diakui sebagai jenis angkutan umum, menjadi tertutup kesempatannya untuk mengangkut penumpang karena dinilai tidak memungkinkan menerapkan jaga jarak sosial antara pengemudi dan penumpangnya. Istimewa/Dok. Garda  
Berdasarkan kenyataan tersebut, kini saatnya bagi Pemerintah untuk menata atau merancang kembali angkutan alternatif yang bisa untuk menggantikan peran ojek, dalam hal mana moda angkutan tersebut mampu menyediakan ruang/jarak antara pengemudi dan penumpangnya. Rengga Sancaya/detik.com  
Djoko juga mengatakan untuk bisa menerapkan angkutan alternatif sebenarnya tidaklah sulit. Karena pada saat ini kendaraan tersebut sudah eksis di beberapa kota di Indonesia. Meski Bajaj sendiri memiliki kelemahan. Pradita Utama/detik.com  
Kelemahan operasional bajaj (di Jakarta) saat ini adalah jumlah armada masih terbatas tidak sebanyak jumlah sepeda motor, dan adanya pembatasan wilayah operasi tidak seleluasa pergerakan ojek. Pradita Utama/detik.com  
Sedangkan keunggulan bajaj, kendaraan roda tiga ini mampu mengangkut penumpang sekaligus barang, memiliki atap yang menjadikan pengemudi dan penumpang terlindung dari cuaca panas maupun hujan, sehingga bajaj dapat disebut juga sebagai moda angkutan alternatif yang lebih manusiawi. Rifkianto Nugroho/detik.com  
Guna lebih mempopulerkan bajaj, pemerintah dapat menghilangkan pembatasan wilayah operasi, sehingga menjadi leluasa layaknya sepeda motor. Pradita Utama/detik.com  
Pada setiap kendaraan bajaj, setelah dipasangi sekat permanen, dapat pula diwajibkan dipasangi meteran penghitung ongkos (argometer), metode pembayaran non tunai, bahkan dapat pula diterapkan system pemesanan secara daring. Pradita Utama/detik.com  
Untuk itu, pemerintah perlu merangkul Organda untuk bisa lebih mempopulerkan bajaj sebagai angkutan alternatif. Pradita Utama/detik.com