Menjajal Honda BeAT Baru Seharga Rp 17 Jutaan

Honda BeAT series yang baru disegarkan awal tahun 2020 ini mengusung sejumlah desain, mesin, dan fitur yang baru. Usai peluncuran, detikcom sempat menjajal motor terlaris ini dengan tipe Honda BeAT series model Deluxe Black saat peluncuran di kawasan Ji Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/1/2019).

Kesan pertama saat melihatnya, warna hitam doff yang membalut sekujur bodi terlihat lebih kalem. Dimensi motor pun terlihat lebih lebar dari model lawas.

Bicara dimensi, Honda BeAT ini memiliki panjang 1.877 mm dan lebar 699 mm. Sementara tinggi jarak ke tanah 147 mm dan punya jarak sumbu roda 1.256 mm. Joknya pun cukup empuk, posisi kaki menapak sempurna dengan tinggi tester yang mencapai 168 cm. Kondisi kaki terutama lutut tester juga cukup, tidak terbentur dengan dek. Saat posisi berkendara motor ini lumayan asyik kok dikendarai. Apalagi jok tester posisi duduk cocok untuk menghadapi jalan stop and go di jalan raya.

Honda sendiri juga membuat kapasitas tangki BBM BeAT generasi terbaru ini lebih besar sebelumnya 3,7 liter menjadi 4,2 liter. Untuk kapasitas penyimpanan bagasi sendiri Honda mengklaim mampu menampung hingga 12 liter.

Motor ini memiliki rangka lebih enteng yang sama seperti rangka Honda Genio. Honda Beat mesin eSP ini punya klaim konsumsi BBM lebih irit, klaim Honda sendiri menyebut motor bisa menembus 60,6 km/liter (fitur ISS on) sehingga mampu menempuh jarak 254,52 km dalam sekali pengisian bahan bakar. Namun sayangnya detikcom sendiri belum bisa membuktikan karena keterbatasan waktu. Foto: Agung Pambudhy

Foto: Agung Pambudhy

Sektor dapur pacu Honda BeAT series generasi anyar ini menggunakan mesin baru karakter overstroke dengan tenaga dan kompresi lebih tinggi dibanding mesin eSP 110 cc sebelumnya, saat ini berukuran diameter dan langkah 47 x 63,1 mm. Dengan bekal tersebut, mampu menghasilkan tenaga 6.6 kW @ 7.500 rpm dengan torsi tertinggi di 9.3 Nm @ 5.500 rpm. Foto: Agung Pambudhy

Saat tuas gas dipuntir, distribusi tenaga cukup smooth. Tidak ada kesan torsi yang meledak sejak rpm bawah. Namun, karakter mesin tersebut sudah cukup digunakan untuk harian. Foto: Agung Pambudhy

Honda BeAT series yang baru disegarkan awal tahun 2020 ini mengusung sejumlah desain, mesin, dan fitur yang baru. Usai peluncuran, detikcom sempat menjajal motor terlaris ini dengan tipe Honda BeAT series model Deluxe Black saat peluncuran di kawasan Ji Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/1/2019).
Kesan pertama saat melihatnya, warna hitam doff yang membalut sekujur bodi terlihat lebih kalem. Dimensi motor pun terlihat lebih lebar dari model lawas.
Bicara dimensi, Honda BeAT ini memiliki panjang 1.877 mm dan lebar 699 mm. Sementara tinggi jarak ke tanah 147 mm dan punya jarak sumbu roda 1.256 mm. Joknya pun cukup empuk, posisi kaki menapak sempurna dengan tinggi tester yang mencapai 168 cm. Kondisi kaki terutama lutut tester juga cukup, tidak terbentur dengan dek. Saat posisi berkendara motor ini lumayan asyik kok dikendarai. Apalagi jok tester posisi duduk cocok untuk menghadapi jalan stop and go di jalan raya.
Honda sendiri juga membuat kapasitas tangki BBM BeAT generasi terbaru ini lebih besar sebelumnya 3,7 liter menjadi 4,2 liter. Untuk kapasitas penyimpanan bagasi sendiri Honda mengklaim mampu menampung hingga 12 liter.
Motor ini memiliki rangka lebih enteng yang sama seperti rangka Honda Genio. Honda Beat mesin eSP ini punya klaim konsumsi BBM lebih irit, klaim Honda sendiri menyebut motor bisa menembus 60,6 km/liter (fitur ISS on) sehingga mampu menempuh jarak 254,52 km dalam sekali pengisian bahan bakar. Namun sayangnya detikcom sendiri belum bisa membuktikan karena keterbatasan waktu. Foto: Agung Pambudhy
Foto: Agung Pambudhy
Sektor dapur pacu Honda BeAT series generasi anyar ini menggunakan mesin baru karakter overstroke dengan tenaga dan kompresi lebih tinggi dibanding mesin eSP 110 cc sebelumnya, saat ini berukuran diameter dan langkah 47 x 63,1 mm. Dengan bekal tersebut, mampu menghasilkan tenaga 6.6 kW @ 7.500 rpm dengan torsi tertinggi di 9.3 Nm @ 5.500 rpm. Foto: Agung Pambudhy
Saat tuas gas dipuntir, distribusi tenaga cukup smooth. Tidak ada kesan torsi yang meledak sejak rpm bawah. Namun, karakter mesin tersebut sudah cukup digunakan untuk harian. Foto: Agung Pambudhy