Tahu Nggak, Ada Shelter Ojek Online Lho di Bekasi

Ojek online (ojol) dapat dikatakan menyelesaikan persoalan lapangan pekerjaan di Indonesia. Ojol juga kerap dibutuhkan masyarakat sarana transportasi. Namun, di sisi lain keberadaan ojek online juga menimbulkan masalah baru di lalu lintas. Rolando/detikcom
Tak sedikit pengemudi ojek online yang berhenti di pinggir jalan untuk menjemput atau menunggu mendapatkan orderan penumpang. Kondisi itu membuat sejumlah jalan di ibu kota, khususnya, mengalami kemacetan karena sebagian ruas jalan dijadikan tempat mangkal ojek online. Rolando/detikcom.
Sudah bukan pemandangan langka lagi melihat beberapa driver ojek online berhenti di tempat-tempat terlarang. Hal ini pun tentunya berdampak pada tersumbatnya arus lalu lintas. Rifkianto Nugroho/detikcom.
Tak cuma mangkal di pinggir jalan, ada pula pengemudi ojek online yang berhenti untuk menjemput penumpang atau menunggu orderan dengan menduduki trotoar. Rengga Sancaya/detikcom.
Minimnya fasilitas tempat tunggu seperti shelter untuk para pengemudi ojek online ini disebut sebagai salah satu faktor yang membuat kemacetan terjadi di sejumlah jalan di ibu kota. Rifkianto Nugroho/detikcom.
Terkait kebutuhan keberadaan shelter untuk ojek online pun tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang perlindungan keselamatan pengguna sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat. Dalam aturan tersebut, salah satu bunyinya adalah shelter harus disediakan oleh perusahaan aplikasinya. Rifkianto Nugroho/detikcom.
Di Bekasi, shelter untuk para pengemudi ojek online ini pun dapat ditemui di kawasan Stasiun Bekasi, Jawa Barat. Antara Foto/Fakhri Hermansyah
Keberadaan shelter ojol tersebut untuk mengurangi kepadatan lalu lintas sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang perlindungan keselamatan pengguna sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat. Antara Foto/Fakhri Hermansyah