Nasib Monster Suzuki Hayabusa

2W Marketing and Business Development Head Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya mengungkapkan, saat ini pihaknya tak lagi memasok Hayabusa ke tanah air. Namun untuk pemesanan, bisa saja dilakukan. Foto: Hasan Al Habshy
Stok Suzuki Hayabusa sendiri masih tersisa satu sampai dua unit di diler khusus SIS. Dengan nomor produksi tahun 2017. Foto: Hasan Al Habshy
Di kesempatan terpisah, General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Motor Ryohei Uchiki sempat mengungkapkan alasan Suzuki Hayabusa kurang 'gahar' bersuara di tanah air.  Foto: Hasan Al Habshy
Sebabnya adalah banderolan motor yang sangat mahal, bahkan sampai 2-3 kali lipat dibanding di Jepang. Foto: Hasan Al Habshy
"Hayabusa tidak ada marketnya di Indonesia. Tax untuk impornya mempengaruhi sekali akan harga jual (Hayabusa) sehingga menjadi cukup mahal. Masuk kesini harganya menjadi Rp 300 juta lebih, 2 sampai 3 kali lebih mahal dari Jepang," katanya saat berkunjung ke markas detikOto di akhir tahun 2017 lalu. Foto: Hasan Al Habshy
Akibatnya, penjualan Hayabusa pun tak cukup indah di Tanah Air. Dalam kesempatan yang sama, Uchiki memaparkan bahwa motor tersebut hanya mampu menyentuh angka lima sampai tujuh per tahunnya. Foto: Hasan Al Habshy
Menggendong mesin empat silinder, DOHC, liquid cooled, berkapasitas 1.3400cc dengan transmisi enam percepatan, Suzuki Hayabusa dijuluki sebagai motornya orang 'gila'. Soalnya, dengan kombinasi mesin seperti itu ditambah dengan desain tubuhnya membuat hyperbike ini menjadi salah satu kendaraan roda dua tercepat sejagat. Foto: Hasan Al Habshy
Untuk detailnya, dimensi motor ini terbilang cukup besar. Panjang adalah 2.190 mm, lebar 735 mm dan tinggi 1.165 mm. Motor dibanderol Rp 399 juta untuk harga on the road Jakarta per Desember 2017. Foto: Hasan Al Habshy
2W Marketing and Business Development Head Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya mengungkapkan, saat ini pihaknya tak lagi memasok Hayabusa ke tanah air. Namun untuk pemesanan, bisa saja dilakukan. Foto: Hasan Al Habshy
Stok Suzuki Hayabusa sendiri masih tersisa satu sampai dua unit di diler khusus SIS. Dengan nomor produksi tahun 2017. Foto: Hasan Al Habshy
Di kesempatan terpisah, General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Motor Ryohei Uchiki sempat mengungkapkan alasan Suzuki Hayabusa kurang gahar bersuara di tanah air.  Foto: Hasan Al Habshy
Sebabnya adalah banderolan motor yang sangat mahal, bahkan sampai 2-3 kali lipat dibanding di Jepang. Foto: Hasan Al Habshy
Hayabusa tidak ada marketnya di Indonesia. Tax untuk impornya mempengaruhi sekali akan harga jual (Hayabusa) sehingga menjadi cukup mahal. Masuk kesini harganya menjadi Rp 300 juta lebih, 2 sampai 3 kali lebih mahal dari Jepang, katanya saat berkunjung ke markas detikOto di akhir tahun 2017 lalu. Foto: Hasan Al Habshy
Akibatnya, penjualan Hayabusa pun tak cukup indah di Tanah Air. Dalam kesempatan yang sama, Uchiki memaparkan bahwa motor tersebut hanya mampu menyentuh angka lima sampai tujuh per tahunnya. Foto: Hasan Al Habshy
Menggendong mesin empat silinder, DOHC, liquid cooled, berkapasitas 1.3400cc dengan transmisi enam percepatan, Suzuki Hayabusa dijuluki sebagai motornya orang gila. Soalnya, dengan kombinasi mesin seperti itu ditambah dengan desain tubuhnya membuat hyperbike ini menjadi salah satu kendaraan roda dua tercepat sejagat. Foto: Hasan Al Habshy
Untuk detailnya, dimensi motor ini terbilang cukup besar. Panjang adalah 2.190 mm, lebar 735 mm dan tinggi 1.165 mm. Motor dibanderol Rp 399 juta untuk harga on the road Jakarta per Desember 2017. Foto: Hasan Al Habshy