Berlomba Membuat Mobil Irit BBM

Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 digelar di Padang hingga 2 Desember mendatang. Sebanyak 71 tim finalis yang berasal dari 45 perguruan tinggi di Indonesia ikut ambil bagian dalam kontes ini.
Berbeda dengan tahun sebelumnya sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 di pulau Jawa. Kali ini kontes tersebut diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat.
Dalam kontes tersebut para peserta akan bersaing di kelas Protype dan Urban untuk memperebutkan gelar juara sebagai kendaraan dengan penggunaan bahan bakar paling hemat.
Para peserta merakit kendaraan hemat energi dalam kontes yang digelar setiap tahun tersebut.
Begini tampang kendaraan hemat energi hasil karya salah satu peserta KMHE 2018.
Pada Kontes kali ini Tim Sapuangin ITS menurunkan 4 mobil di kategori Urban untuk masing-masing kelas gasoline, ethanol, electric, dan diesel. Sedangkan tim Semar UGM menurunkan satu mobil Urban kelas diesel dan satu mobil Prototype bertenaga listrik.
Pelaksanaan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) ini bisa memicu inovasi baru dari berbagai perguruan tinggi.
Mobil dalam ajang KMHE ini juga dibagi menjadi empat kelas berdasarkan motor penggerak yang digunakan. Yaitu Motor Pembakaran Dalam (MPD) gasoline atau bensin, MPD etanol, MPD diesel, dan MPD listrik.
Selain konfigurasi terhadap mesin ternyata peran ban juga memberikan pengaruh hingga 100 persen dalam penghematan bahan bakar. Ban yang disiapkan FDR pada KMHE ini menggunakan teknologi low rolling ressistance.
FDR mengatakan dengan ban khusus berteknologi low rolling ressistance ini mampu meningkatkan jarak tempuh dibanding menggunakan ban biasa.
Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 digelar di Padang hingga 2 Desember mendatang. Sebanyak 71 tim finalis yang berasal dari 45 perguruan tinggi di Indonesia ikut ambil bagian dalam kontes ini.
Berbeda dengan tahun sebelumnya sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 di pulau Jawa. Kali ini kontes tersebut diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat.
Dalam kontes tersebut para peserta akan bersaing di kelas Protype dan Urban untuk memperebutkan gelar juara sebagai kendaraan dengan penggunaan bahan bakar paling hemat.
Para peserta merakit kendaraan hemat energi dalam kontes yang digelar setiap tahun tersebut.
Begini tampang kendaraan hemat energi hasil karya salah satu peserta KMHE 2018.
Pada Kontes kali ini Tim Sapuangin ITS menurunkan 4 mobil di kategori Urban untuk masing-masing kelas gasoline, ethanol, electric, dan diesel. Sedangkan tim Semar UGM menurunkan satu mobil Urban kelas diesel dan satu mobil Prototype bertenaga listrik.
Pelaksanaan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) ini bisa memicu inovasi baru dari berbagai perguruan tinggi.
Mobil dalam ajang KMHE ini juga dibagi menjadi empat kelas berdasarkan motor penggerak yang digunakan. Yaitu Motor Pembakaran Dalam (MPD) gasoline atau bensin, MPD etanol, MPD diesel, dan MPD listrik.
Selain konfigurasi terhadap mesin ternyata peran ban juga memberikan pengaruh hingga 100 persen dalam penghematan bahan bakar. Ban yang disiapkan FDR pada KMHE ini menggunakan teknologi low rolling ressistance.
FDR mengatakan dengan ban khusus berteknologi low rolling ressistance ini mampu meningkatkan jarak tempuh dibanding menggunakan ban biasa.