Melihat Bus TransJakarta Dirakit di Kudus

Proses awal dimulai dari persiapan pemasangan bagian lantai-lantai bus. Namun sebelumnya rangkaian elektrikal dan sambungan lainnya yang ada di sasis dicopot terlebih dulu. Foto: Khairul Imam Ghozali
Sasis datang, kemudian melepas beberapa bagian seperti elektrikal dan sambungan lain. Kemudian merangkai lantai tengah, setelah itu lantai di belakang, di atas ban belakang, kemudian lanjut ke pemasangan di depan, di pintu masuk dan driver. Foto: Khairul Imam Ghozali
TransJakarta menambah 300 unit armada barunya jenis bus low entry. Dari 300 unit tersebut, 101 bus yang dirakit menggunakan bodi bahan aluminium yang diklaim punya banyak manfaat. Foto: Khairul Imam Ghozali
Bukan itu saja, dari sistem perakitannya juga berbeda, yakni dengan sistem cold assembly atau hanya menggunakan baut. Foto: Khairul Imam Ghozali
Sistem perakitan yang hanya menggunakan baut ini juga diklaim punya banyak kelebihan ketimbang sistem perakitan dengan proses panas atau las. Mulai dari perakitannya yang lebih mudah, hingga kebersihan pabrik. Foto: Khairul Imam Ghozali
Dijelaskan Direktur Teknis TransJakarta, Wijinarko, umur dari bus yang dibuat berdasarkan bus yang ada di Singapura ini, diperkirakan bertahan hingga 15 tahun. Foto: Khairul Imam Ghozali
Yang membuat bus tersebut mampu bertahan lama, kata Wijinarko, bukan hanya perawatannya yang baik. Namum juga kondisi jalan yang baik pula. Foto: Khairul Imam Ghozali
Bagian dalam bus TransJakarta setelah dirakit. Foto: Khairul Imam Ghozali
Interior bus TransJakarta setelah dirakit. Foto: Khairul Imam Ghozali
General Manager Nusantara Gemilang, Sandra, menjelaskan bahwa bodi dan kerangka bus dari aluminium itu jika sudah tidak terpakai atau sudah mengalami kerusakan bisa didaur ulang.  Foto: Khairul Imam Ghozali
Jadi apabila sudah tidak digunakan lagi, sasisnya sudah tidak baik, bisa dihancurkan dan dicetak ulang lagi. Foto: Khairul Imam Ghozali
Proses awal dimulai dari persiapan pemasangan bagian lantai-lantai bus. Namun sebelumnya rangkaian elektrikal dan sambungan lainnya yang ada di sasis dicopot terlebih dulu. Foto: Khairul Imam Ghozali
Sasis datang, kemudian melepas beberapa bagian seperti elektrikal dan sambungan lain. Kemudian merangkai lantai tengah, setelah itu lantai di belakang, di atas ban belakang, kemudian lanjut ke pemasangan di depan, di pintu masuk dan driver. Foto: Khairul Imam Ghozali
TransJakarta menambah 300 unit armada barunya jenis bus low entry. Dari 300 unit tersebut, 101 bus yang dirakit menggunakan bodi bahan aluminium yang diklaim punya banyak manfaat. Foto: Khairul Imam Ghozali
Bukan itu saja, dari sistem perakitannya juga berbeda, yakni dengan sistem cold assembly atau hanya menggunakan baut. Foto: Khairul Imam Ghozali
Sistem perakitan yang hanya menggunakan baut ini juga diklaim punya banyak kelebihan ketimbang sistem perakitan dengan proses panas atau las. Mulai dari perakitannya yang lebih mudah, hingga kebersihan pabrik. Foto: Khairul Imam Ghozali
Dijelaskan Direktur Teknis TransJakarta, Wijinarko, umur dari bus yang dibuat berdasarkan bus yang ada di Singapura ini, diperkirakan bertahan hingga 15 tahun. Foto: Khairul Imam Ghozali
Yang membuat bus tersebut mampu bertahan lama, kata Wijinarko, bukan hanya perawatannya yang baik. Namum juga kondisi jalan yang baik pula. Foto: Khairul Imam Ghozali
Bagian dalam bus TransJakarta setelah dirakit. Foto: Khairul Imam Ghozali
Interior bus TransJakarta setelah dirakit. Foto: Khairul Imam Ghozali
General Manager Nusantara Gemilang, Sandra, menjelaskan bahwa bodi dan kerangka bus dari aluminium itu jika sudah tidak terpakai atau sudah mengalami kerusakan bisa didaur ulang.  Foto: Khairul Imam Ghozali
Jadi apabila sudah tidak digunakan lagi, sasisnya sudah tidak baik, bisa dihancurkan dan dicetak ulang lagi. Foto: Khairul Imam Ghozali