Kenalan dengan Motor Klasik Cleveland

Cleveland akan membuat semacam bengkel Speed Shop yang bisa menampung semua keinginan konsumen.
Sebagai tukang jahit, Cleveland akan menjadi perantara antara konsumen dengan builder-builder handal di tanah air.
Kennard sempat menyebut nama seperti Pamungkas Sujatmiko (Micho Custom) dari Yogyakarta yang akan diajak kerja sama.
"Kami akan menggandeng UMKM yang selama ini sudah punya portofolio tapi orang belum percaya atau belum punya jalur marketing," ujar Presdir Sumatra Grup Kennard Rusali yang merupakan agen pemegang merek Cleveland CycleWerks Indonesia saat bertandang ke redaksi detikcom, Jakarta, Jumat (6/1/2017).
"Kami anggap motor-motor kami itu sebagai blank canvas, konsumen bisa mengkustom motornya, untuk personifikasi, kalau misalnya ada orang yang mau menggunakan Hello Kitty tapi dengan mesin 500 cc bisa dilakukan di Speed Shop. Jadi di Speed Shop nanti akan ada satu program untuk kita jadi tukang jahit," ujar Presdir Sumatra Grup Kennard Rusali.
Micho sempat diberangkatkan ke Jepang untuk berguru ke modifikator di Jepang. Micho menurut Kennard tidak memiliki banyak perkakas di bengkelnya di daerah Yogyakarta. Dia hanya mengandalkan palu dan alat las untuk membuat bagian motor modifikasi.
Hal ini sesuai dengan arahan Cleveland yang menginginkan motornya menjadi bagian dari gaya hidup seseorang.
Untuk mengendarai motor tidak perlu memiliki sosok yang garang, bertato atau bertubuh besar, seperti yang ada di benak banyak kalangan.
Cleveland akan membuat semacam bengkel Speed Shop yang bisa menampung semua keinginan konsumen.
Sebagai tukang jahit, Cleveland akan menjadi perantara antara konsumen dengan builder-builder handal di tanah air.
Kennard sempat menyebut nama seperti Pamungkas Sujatmiko (Micho Custom) dari Yogyakarta yang akan diajak kerja sama.
Kami akan menggandeng UMKM yang selama ini sudah punya portofolio tapi orang belum percaya atau belum punya jalur marketing, ujar Presdir Sumatra Grup Kennard Rusali yang merupakan agen pemegang merek Cleveland CycleWerks Indonesia saat bertandang ke redaksi detikcom, Jakarta, Jumat (6/1/2017).
Kami anggap motor-motor kami itu sebagai blank canvas, konsumen bisa mengkustom motornya, untuk personifikasi, kalau misalnya ada orang yang mau menggunakan Hello Kitty tapi dengan mesin 500 cc bisa dilakukan di Speed Shop. Jadi di Speed Shop nanti akan ada satu program untuk kita jadi tukang jahit, ujar Presdir Sumatra Grup Kennard Rusali.
Micho sempat diberangkatkan ke Jepang untuk berguru ke modifikator di Jepang. Micho menurut Kennard tidak memiliki banyak perkakas di bengkelnya di daerah Yogyakarta. Dia hanya mengandalkan palu dan alat las untuk membuat bagian motor modifikasi.
Hal ini sesuai dengan arahan Cleveland yang menginginkan motornya menjadi bagian dari gaya hidup seseorang.
Untuk mengendarai motor tidak perlu memiliki sosok yang garang, bertato atau bertubuh besar, seperti yang ada di benak banyak kalangan.