Pandemi virus Corona (COVID-19) membuat penjualan mobil di banyak negara anjlok. Tak cuma Indonesia, penurunan penjualan mobil akibat pandemi juga dirasakan beberapa negara di Asia Tenggara.
Penurunan penjualan mobil dirasakan karena sempat terbatasnya aktivitas warga dunia untuk menekan angka penularan virus COVID-19. Selain itu, kondisi ekonomi juga sedang merosot karena pandemi ini.
Namun, ternyata ada dua negara ASEAN yang mengalami kenaikan penjualan mobil di tengah pandemi. Mereka adalah Myanmar dan Brunei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan data ASEAN Automotive Federation, hanya Myanmar dan Brunei yang mencatatkan pertumbuhan positif penjualan mobil pada Januari-Juli 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sisanya, penjualan mobil ambruk.
Pada periode tujuh bulan pertama 2020, Mynmar mencatat penjualan mobil sebanyak 11.795 unit. Angka itu naik dari 10.617 unit yang tercatat pada Januari-Juli 2019. Kenaikannya mencapai 11,1%.
Brunei juga mengalami peningkatan penjualan mobil pada Januari-Juli 2020. Sepanjang tujuh bulan ini, Brunei menjual 7.612 unit mobil baru, naik 10,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat hanya 6.877 unit.
Sementara Indonesia, pada tujuh bulan pertama 2020 baru menjual 286.215 unit mobil. Angka itu turun dari 571.351 yang ditorehkan periode yang sama tahun 2019. Penurunannya mencapai 49,9%.
Thailand juga mengalami penurunan. Januari-Juli 2020 Thailand baru menjual 387.975 unit mobil, turun 35,9% dari torehan tahun sebelumnya yang mencapai 604.814 unit.
Malaysia mengalami penurunan 33,1%. Penjualan mobil di negeri jiran itu baru mencapai 232.245 unit pada Januari-Juli 2020, turun dari 347.171 unit tahun sebelumnya.
Penurunan penjualan mobil di Vietnam mencapai 27,5%. Negara tersebut menjual 131.248 unit, turun dari 181.117 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara Filipina penjualan mobilnya hanya 105.583 unit, turun 48,7% dibanding periode Januari-Juli 2019 yang mencapai 205.945 unit.
Dan terakhir Singapura yang mengalami penurunan paling besar hingga 53,4%. Sepanjang Januari-Juli 2020, Singapura hanya menjual 26.887 unit, turun dari 57.661 unit periode yang sama tahun sebelumnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah